JAKARTA – PT ABM Investama Tbk (ABMM), emiten energi terintegrasi, akan tetap melanjutkan program efisiensi di segala segmen seiring kondisi harga batu bara yang masih rendah. Langkah efisiensi yang mulai dilakukan perseroan sejak 2014 terbukti berhasil memperkuat fundamental perseroan.

“Berkat program efisiensi yang kami lakukan, biaya operasional bisa ditekan dan beban perusahaan juga berkurang. Situasi bisnis saat ini mengharuskan kami untuk menciptakan keseimbangan biaya yang baru,” ujar Adrian Erlangga Sjamsul, Direktur Keuangan, Rabu.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mencatat Harga Batubara Acuan (HBA) untuk penjualan langsung (spot) yang berlaku tanggal 1 Maret 2016 hingga 31 Maret 2016 pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB vessel) adalah US$51,62 per ton. Jika dibandingkan dengan HBA bulan yang sama pada 2015 sebesar US$ 67,76 per ton, maka HBA Maret 2016 turun signifikan sebesar US$16 atau turun 23,8%.

Menurut Adrian, salah satu langkah nyata dari upaya efisiensi yang dilakukan ABM adalah melakukan perampingan dari supply chain sehingga banyak biaya yang dapat terus dipangkas. Strategi efisiensi ini akan sangat terasa dampaknya ketika harga batubara mulai membaik.

“Inilah standar baru yang dikembangkan ABM untuk menghadapi tantangan bisnis saat ini,” tandas Adrian.(RA)