JAKARTA – PT PLN (Persero) akan mengimplementasikan smart meter untuk meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan melalui layanan Advanced Metering Infrastructure (AMI) guna meningkatkan akurasi tagihan listrik pada pencatatan meter dalam setiap transaksi listrik. Ini merupakan bagian dari terobosan Smart Grid, AMI bakal melengkapi digitalisasi pelayanan PLN pada sisi pelanggan.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero), mengatakan dalam dua setengah tahun terakhir, PLN terus melakukan Inovasi, Transformasi dan Efisiensi berbasis digital.

“Jadi selama 2,5 tahun terakhir, PLN telah bekerja keras untuk mengimplementasikan smart meter dalam rangka transformasi sebagai pilar penting Smart Grid,” kata Darmawan, Senin (26/12).

Untuk mewujudkan pilar Smart Grid, perseroan tidak sendirian. PLN juga telah melakukan studi bersama, mulai dari kampus, industri, manufaktur, serta membangun kerja sama dengan kementerian, dengan pemerintah daerah, dan asosiasi.

Kehadiran Smart Grid, lanjut Darmawan, merupakan komitmen PLN untuk menjaga keandalan sistem jaringan dan infrastruktur kelistrikan di tengah pemulihan ekonomi nasional.

“Ini juga menjadi salah satu wujud konkret transformasi perusahaan yang kami lakukan. Kami melakukan terobosan melalui Smart Grid sehingga bisa memberikan pasokan yang lebih baik kepada seluruh pelanggan,” ujar Darmawan.

Smart meter merupakan perangkat elektronik yang memiliki kemampuan untuk melacak dan mencatat penggunaan listrik yang terhubung di rumah pelanggan. Dengan menggunakan smart meter, pencatatan konsumsi listrik secara otomatis dan kemudian mengirimkan data tersebut ke perseroan.

Oleh karena itu, untuk mempercepat implementasi Smart Meter, PLN bersama State Grid Corporate of China (SGCC), menandatangani kontrak Pengadaan Managed Services (Sewa Beli) Advance Metering Infrastructure (AMI) di Jakarta pada Kamis (22/12).

Penandatanganan ini dilakukan dalam rangka pengembangan smart meter berbasis teknologi AMI untuk menghadirkan sistem jaringan listrik yang canggih dan akurat.

Darmawan berharap dengan adanya kerja sama ini maka pengembangan smart meter berbasis AMI bisa meningkatkan akurasi tagihan listrik dan hasil baca meter. Dengan adanya improvement ini maka bisa memberikan efisiensi bagi PLN dan ketepatan bagi pelanggan.

“Kami akan menjadi lebih akuntabel, di mana kualitas dan kuantitas data yang diterima melalui teknologi ini juga akan semakin terjamin sehingga ke depan akan semakin efisien,” ujar Darmawan.

Zhang Zhigang, President of State Grid Corporate of China, mendukung penuh langkah PLN dalam berkembang ke dalam transisi energi. Ia sepakat bahwa dalam transformasi energi dan transisi energi dibutuhkan sistem jaringan berbasis digital sehingga lebih efisien dan akuntabel.

“Kerja sama ini sangat baik untuk memperkuat ketahanan energi kedua negara. Saya percaya bahwa kerja sama yang sukses akan semakin meningkatkan kesuksesan kedua perusahaan ke depan,” jelas Zhang Zhigang. (RI)