JAKARTA– Empat strategi yang diterapkan manajemen PT Pertamina Hulu Mahakam sepanjang 2021 membawa hasil positif. Kinerja lifting anak usaha PT Pertamina Hulu Indonesia, yang merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina (PT Pertamina Hulu Energi) itu cukup memukau. PHM adalah sedikit dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) utama di bawah pengawasan SKK Migas yang kinerja liftingnya melewati target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.

Agus Amperianto, General Manager PHM, mengatakan ada empat upaya yang dilakukan PHM sehingga berhasil membawa PHM melampaui target produksi dan lifting 2021. Pertama, mengoptimalkan produksi minyak dari sumur-sumur ekisting melalui optimisasi gas lift di Lapangan swamp Handil serta mengoptimalkan auto gas lift maupun well to well gas lift di Lapangan offshore Bekapai.

Kedua, mengoptimalkan produksi gas dari sumur-sumur ekisting dengan cara meminimalkan down time (production shortfall) dengan memperkuat reliability surface facilities, switching mode produksi ke LP untuk Lapangan offshore Sisi Nubi, Rig Move Out tanpa shut down di platform-platfomr offshore, mengupayakan offload di sumur-sumur yang performanya turun.

Ketiga, mengoptimalkan pekerjaan well intervention melalui optimisasi Well Intervention Barge scheduling serta mengoptimalkan utilisasi remote unit.

“Ke empat, pemboran sumur baru yang agresif (73 sumur pengembangan baru),” ujar Agus saat dihubungi Dunia Energi, Rabu (19/1/2022).

Berdasarkan data SKK Migas, PHM adalah KKKS dengan total lifting minyak terbesar yang melewati target APBN 2021 selain lima KKKS lain. Untuk minyak, PHM mencatatkan lifting rata-rata sebesar 24.931 barel per hari (bph) atau 113,30% dibandingkan target APBN 2021 yang tercatat 22.000 bph. Capaian lifting minyak PHM lebih tinggi dari lima KKKS lainnya, yaitu Medco E&P Natuna, PT Pertamina Hulu Sanga Sanga, Petronas Carrigali (Ketapang) Ltd, ConocoPhillips (Grisik) Ltd, dan JOB Pertamina-Medco Tomori Ltd.

Sedangkan lifting gas PHM tercatat berada di peringkat pertama dari 10 KKKS yang memperoleh peningkatan kinerja di atas APBN 2021. Dari target lifting 410 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd), PHM merealisasikannya 481 mmscfd atau 117,30% dari target dalam APBN 2021.

Capaian lifting PHM lebih tinggi dari Medco E&P Natuna, Eni East Sepinggan Ltd, Premier Oil Indonesia, dan Kangean Energi Indonesia. Adapun BP Berau Ltd selaku pengelola Blok Tangguh di Teluk Bintuni, Papua gagal mencapai target lifting 2021. Sepanjang tahun lalu, BP hanya merealisasikan lifting 1.054 mmscfd atau 80,87% dari target dalam APBN sebesar 1.200 mscfd.

Target 2022

Agus mengatakan tahun ini PHM memproyeksikan produksi dan lifting berdasarkan Work Plan and Budget (WP&B) 2022 dan APBN, yaitu target produksi 550 MMscfd pada kepala sumur atau 499 mmscfd lifting serta 26.260 bph minyak dan kondensat. Untuk mencapai target produksi tersebut PHM melakukan sejumlah rencana kerja, antara lain melalui program kerja pengeboran yang lebih agresif (97 sumur Pengembangan) yang akan dicapai melalui penambahan 1 jack up rig pada 2022.

“Kami juga mulai mengekekusi proyek Bekapai Ph3 dan Proyek Handil Water flood serta usaha untuk memproduksikan secepat mungkin sumur-sumur baru di anjungan lepas pantai baru di area North Sisi dan North Nubi,” katanya.

Selain itu, lanjut Agus, aspek produksi dari sumur-sumur eksisting juga akan dijaga dengan cara yang sama seperti yang sudah diaplikasikan pada 2021, yaitu optimisasi gas lift, meningkatkan kehandalan surface facilities, mengoptimalkan offload untuk memperbaiki performance sumuran serta mengoptimalkan well intervention.

Dia mengakui untuk mencapai target tersebut tidak mudah. Tantangan yang dihadapi adalah proses pengadaan jack up rig yang cukup menantang dengan kembali bergeliatnya aktivitas pengeboran di upstream migas dan fasilitas permukaan yang sudah semakin menua sehingga butuh perawatan yang lebih ketat dan sering.

“Belum lagi semakin ketat dan cukup panjangnya proses pengurusan perizinan untuk kegiatan operasi sehingga perlu diadaptasi dan disertai dengan perencanaan yang lebih baik,” katanya. (DR)