Gunung Sardjono Hadi, Direktur Utama PHE

JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha PT Pertamina (Persero) akan mengembalikan blok minyak dan gas non konvensional yang dikelola pada tahun ini. Langkah tersebut guna mendukung strategi efisisensi yang dijalankan perseroan.

Gunung Sardjono Hadi, Direktur UtamaPHE, mengatakan sejak tahun lalu manajemen telah melakukan kajian sekaligus mengevaluasi unit bisnis atau anak perusahaan yang dianggap tidak memberikan kontribusi besar dan justru memberikan beban kepada perusahaan.

Hasilnya, PHE tidak akan meneruskan kontrak-kontrak blok migas non konvensional. Artinya nanti jumlah anak perusahaan PHE juga rencananya akan menyusut cukup drastis.

“Kami kan sekarang mengelola 57 anak perusahaan. Sebanyak 53 blok yang kami kelola, kedepan tidak akan sebesar itu. Saya mencoba mensqueeze kira-kira mana yang bisa didrop, sehingga secara bertahap mungkin dari 57 perusahaan, nanti menjadi 30-an anak perusahaan saja,” kata Gunung kepada Dunia Energi di Jakarta, baru-baru ini.

Dari 53 anak usaha yang dikelola, sebanyak 14 diantaranya merupakan blok migas non konvensional.

Gunung mengatakan PHE akan tetap melaksanakan firm commitment, namun tidak akan memperpanjang kontrak. Pengembalian blok juga akan dilakukan secara bertahap.

Hingga saat ini PHE belum memperoleh hasil maksimal dari pengelolaan blok non konvensional. Selain karena harga minyak yang sempat anjlok dan membuat proyek pengembangan menjadi tidak ekonomis, teknologi yang dibutuhkan juga masih dianggap terlalu mahal sehingga tidak sesuai dengsn keekonomian.

“Sebagian CBM (non konvensional). Itu kan kami sudah melakukan yang maksimal, ternyata sampai saat ini keekonomian komersial belum masuk dan secara tekonlogi belum ditemukan yang murah, sehingga kami akan melepas 14 WK. Sebagian akan kami selesaikan firm commitment-nya, setelah itu akan dikembalikan ke pemerintah,” ungkap Gunung.

Selain melepas blok migas non konvensional, PHE juga berencana melakukan evaluasi terhadap anak perusahaan yang mengelola blok konvensional yang selama ini juga tidak memberikan kontribusi maksimal.

Gunung mengatakan untuk blok migas yang telah memasuki fase produksi dan jika dinilai hanya berikan kontribusi kecil dan relatif  kalau dipertahankan atau diperpanjang tidak berikan dampak besar bagi perusahaan juga termasuk dalam blok yang akan dievaluasi.

“Jadi tahapannya seperti itu, CBM kita lepas lebih dulu, kemudian beberapa blok terminasi yang tidak masuk ke portofolio kita tidak perpanjang,” katanya.(RI/AT)

Berikut daftar blok migas non konvensional yang dikelola PHE:

1. MNK Sumbagut

2. MNK Sakakemang

3. GMB Suban I

4. GMB Suban II

5. GMB Air Benakat I

6. GMB Air Benakat II

7. GMB Air Benakat III

8. GMB Muara Enim

9. GMB Muara Enim I

10. GMB Muara Enim II

11. GMB Muara Enim III

12. GMB Tanjung II

13. GMB Sangatta I

14. GMB Sangatta II