JAKARTA – PT Medco Energi Tbk (MEDC) mencatatkan laba bersih sebesar US$46,5 juta hingga semester I tahun 2021. Ketiga segmen bisnis membukukan laba Minyak dan Gas sebesar US$88 juta, Ketenagalistrikan sebesar US$22 juta dan Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sebesar US$33 juta seiring dengan kinerja Fase 7 yang terus meningkat dan diimbangi oleh biaya kantor pusat dan pinjaman.

EBITDA pada enam bulan pertama tahun ini sebesar US$318 juta, meningkat 15% year-on-year (yoy), sebagian besar terkait pulihnya harga komoditas yakni harga minyak US$62,3 per barel, 61% lebih tinggi yoy sebesar US$38,7 per barel dan harga rata-rata gas US$5,9 per mmbtu atau 8% lebih tinggi yoy US$5,4/mmbtu.

Belanja modal adalah US$28 juta, konsisten dengan rendahnya aktivitas selama pembatasan COVID-19 di semester I 2021. Manajemen memperkirakan akan ada peningkatan pengeluaran pada paruh kedua tahun ini dengan tetap sesuai pedoman tahun 2021 Perseroan.

Untuk kas dan setara kas pada pada semester I 2021 adalah US$551 juta. Hutang konsolidasi adalah US$2,6 miliar, turun 14% dari posisi hutang pada semester I tahun lalu. Hutang Restricted group3 adalah US$2,2 miliar, turun US$442 juta year-on-year dengan Hutang Bersih3 US$1,8 Miliar dan Hutang Bersih terhadap EBITDA1 adalah 3,1x.

Roberto Lorato, CEO Medco Energi, mengatakan peningkatan kinerja semester I tahun ini cukup dipengaruhi harga komoditas.

“Harga pada paruh kedua 2021 terus membaik dan permintaan gas domestik mulai pulih setelah lockdown ekonomi di Indonesia,” kata Roberto (27/10).

Perusahaan juga menegaskan komitmennya untuk turut serta menurunkan emisi gas buang dalam menjalankan operasinya.

“Saat ini kami telah mempublikasikan Strategi Perubahan Iklim beserta langkah-langkah awal untuk memenuhi komitmen MedcoEnergi dalam mencapai emisi Net Zero untuk Scope 1 dan Scope 2 pada tahun 2050 dan Scope 3 pada tahun 2060,” tegas dia.