CHICAGO– harga emas naik ke level tertinggi hampir tiga pekan pada akhir perdagangan Senin atau Selasa (28/1) pagi WIB. Hal ini dipicu oleh meningkatnya ketakutan atas kejatuhan ekonomi dari wabah virus corona yang membuat investor bergegas mencari aset-aset safe-haven seperti emas.

Kantor berita Xinhua melaporkan, kontrak emas berjangka paling aktif untuk pengiriman Februari 2020 di bursa Comex naik US$5,50 atau 0,35%, menjadi menetap di US$1.577,40 per ounce. Emas berjangka AS naik US$6,50 atau 0,40% menjadi US$1.571,90 per ounce pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Sementara itu harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi US$1.577,31 per ounce pada pukul 01.50 sore waktu setempat (18.50 GMT). Harga naik sempat naik di awal sesi mencapai US$1.586,43 per ounce, level tertinggi sejak 8 Januari 2020.

“Pembelian safe-haven telah dipicu oleh virus corona baru di China dan kami melihat aksi jual besar-besaran di pasar ekuitas … Sebagian besar panik, pasar melihat prospek ekonomi China melambat,” kata Edward Meir, analis di ED&F Man Capital Markets. “Kita bisa mencapai tertinggi baru-baru ini di atas US$1.600 jika hal ini terus memburuk.”

Korban tewas akibat wabah virus corona telah meningkat menjadi 81 di China, dengan 2.800 kasus dikonfirmasi, dan virus telah menyebar ke lebih dari 10 negara, termasuk Amerika Serikat dan Prancis.
Saham-saham AS dibuka dengan lebih dari 1% lebih rendah, sedangkan imbal hasil obligasi 10-tahun pemerintah AS jatuh ke level terendah dalam lebih dari tiga bulan.

“Tren utama (dalam emas) tetap bullish, dengan koreksi jangka pendek yang terlihat dalam beberapa minggu terakhir tampaknya mereda, meningkatkan kemungkinan harga mencapai tertinggi baru 7-tahun dalam beberapa minggu ke depan,” kepala analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa mengatakan dalam sebuah catatan.

Emas mencapai level tertinggi 7 tahun mendekati US$1.610,90 per ounce awal bulan setelah seorang jenderal Iran tewas dalam serangan udara AS, tetapi reli itu berumur pendek.

Investor akan menyaksikan pertemuan kebijakan pertama Federal Reserve AS tahun ini pada 28-29 Januari, saat pertemuan tersebut secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah.

Adapun logam mulia lainnya, di pasar berjangka perak untuk pengiriman Maret turun US$5,7 sen atau 0,31%, menjadi ditutup pada US$18.056 per ounce. Platinum untuk penyerahan April kehilangan US$18,90 atau 1,87%, menjadi menetap di US4991,70 per ounce. (RA)