JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menggandeng PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di pabrik pemurnian (smelter) nikel di Halmahera Timur, Maluku Utara.

Arviyan Arifin, Direktur Utama Bukit Asam, mengatakan pembangkit listrik tersebut guna memenuhi kebutuhan listrik smelter milik Antam.

“PLTD penting, karena kebutuhan listrik smelter tidak bisa hanya dari PLTU. Suatu saat tertentu perlu daya yang tinggi untuk bisa menjalankan smelter. Itu tidak semua bisa dari PLTU, jadi perlu backup PLTD,” kata Arviyan di Jakarta, Senin (11/3)

Rencananya, PLTD akan dibangun dengan kapasitas 3×17 megawatt (MW), sementara PLTU 3×60 MW. Total nilai investasi diperkirakan mencapai US$ 350 juta atau setara Rp 4,9 triliun (kurs Rp 14.000).

Bukit Asam akan menguasai kepemilikan saham 75% dalam joint venture tersebut, sisanya akan dimiliki  Antam.

Kedua pembangkit listrik tersebut ditargetkan beroperasi pada pertengahan 2023 untuk memasok kebutuhan listrik smelter milik Antam.

“Saat ini kita lagi feasibility study, kita harapkan secepatnya, karena kan juga mereka butuh cepat,” tandas Arviyan.(RA)