JAKARTA – PT Pertamina (Persero) diminta mengevaluasi total terhadap pendistribusian BBM saat arus balik. Pasalnya pada arus balik tahun ini ditemukan permasalahan distribusi terutama di jalur-jalur utama pemudik tol Trans Jawa dan Trans Sumatera.

M.Fanshurullah Asa, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas),  mengatakan arus balik berbeda dengan arus mudik. Konsentrasi jumlah pemudik bisa terpecah karena waktu arus mudiknya berbeda-beda.

“Arus balik sudah jelas. Kami perlu ekstra hati-hati, arus mudik kan panjang waktunya. Kami sudah antisipasi, walaupun ada beberapa catatan,” kata Fanshurullah di Jakarta, Rabu (19/6).

Ia menuturkan adanya laporan bahwa di sepanjang tol SPBU modular bermasalah, karena diperlukan waktu berjam-jam untuk melakukan isi ulang stock bahan bakar di SPBU. Imbasnya adalah masyarakat harus menunggu lama di SPBU.

“Karena jam 7 habis, baru suplai jam 2 malam. Ini perlu dipertimbangkan ke depan. Tidak pakai aki untuk dispenser, tidak pakai genset. Lalu harusnya ada kios, kantong bbm yang memadai, jadi suplai bbm itu cepat,” ungkapnya.

Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengatakan selama masa Satgas, Pertamina telah menyiagakan lebih dari seribu layanan BBM di sepanjang jalur mudik Pulau Jawa dan Sumatera. Layanan SPBU Reguler sebanyak 822 unit, Kios Pertamina Siaga sebanyak 64 titik, Motor Kemasan sebanyak 200 unit, Kantong BBM 115 titik dan Rumah Pertamina Siaga di 60 lokasi.

Selain layanan BBM, Pertamina juga mencatat adanya kenaikan untuk penyaluran LPG selama masa yang naik sebesar 7% dibandingkan rata-rata kondisi normal. Meskipun penyaluran sebagian produk tercatat naik, namun stok BBM, Avtur dan LPG hingga saat ini masih terpantau aman.

“Kami mengucapkan terimakasih atas dukungan semua pihak sehingga pelayanan energi pada masa Ramadhan dan Idul Fitri berjalan lancar. Apabila masyarakat membutuhkan informasi lebih detil atau hendak memberikan masukan, dapat menghubungi Pertamina Call Center di 135,” kata Fajriyah.(RI)