JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menargetkan produksi feronikel tahun ini 30.289 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik 21% dibanding realisasi produksi 2018 sebesar 24.868 TNi. Peningkatan target produksi feronikel sejalan dengan strategi Antam untuk meningkatkan utilisasi operasi pabrik Feronikel Pomalaa. Serta akan mulai beroperasinya pabrik feronikel di Halmahera Timur pada semester II 2019.

Seiring peningkatan produksi, Antam juga menargetkan volume penjualan feronikel naik 25% dari 24.135 TNi pada tahun lalu menjadi 30.280 TNi pada 2019.
Selain feronikel, Antam juga menargetkan produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 2.036 kilogram atau 65.458 troy ounce pada tahun ini.

Untuk penjualan emas dipatok 32.036 kg atau 1.029.981 troy ounce, naik 14% dibanding realisasi penjualan 2018 sebesar 27.894 kg atau 896.812 troy ounce. Peningkatan penjualan seiring dengan ekspektasi perluasan jangkauan pemasaran produksi Logam Mulia Antam, baik di pasar domestik maupun ekspor.

Arie Prabowo Ariotedjo, Direktur Utama Antam, mengatakan pada 2019 Antam menargetkan pertumbuhan kinerja operasional melalui peningkatan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama yang berbasis pada nikel, emas dan bauksit.  “Selain itu, kami berfokus untuk menjaga level biaya tunasi produksi tetap rendah sejalan dengan komitmen Antam memberikan nilai yang positif,” kata Arie dalam keterbukaan informasinya, Selasa (26/2). Emas dan feronikel merupakan dua komoditas yang menjadi kontributor utama pendapatan Antam.

Untuk mendukung peningkatan target produksi feronikel pada 2019, Antam menargetkan total produksi bijih nikel 10,5 wet metric ton (wmt), meningkat 12% dibanding realisasi produksi tahun lalu 9,32 juta wmt. Peningkatan produksi bijih nikel tersebut akan digunakan sebagai bahan baku produksi feronikel dan mendukung penjualan bijih nikel.

Total penjualan bijih nikel pada tahun ini ditargetkan 8 juta wmt, naik 26% dibanding realisasi penjualan 2018 sebesar 6,33 juta wmt. Penjualan bijih nikel ditujukan untuk memenuhi permintaan di pasar domestik dan ekspor.

Antam juga menargetkan produksi bijih bauksit naik 188% pada tahun ini menjadi 3,17 juta wmt dibanding realisasi produksi 2018 sebesar 1,1 juta wmt. Tidak hanya produksi, untuk penjualan pun Antam memasang target naik 250% menjadi 3,22 juta wmt pada 2019 dibanding realisasi tahun lalu 920 ribu wmt.(AT)