JAKARTA – PT Patra Drilling Contractor (PDC), anak perusahaan PT Pertamina Drilling Service Indonesia membukukan pendapatan Rp1,6 triliun yang setara dengan 126% dari RKAP 2020 yang dicanangkan sebelumnya, atau meningkat 23,65% dibanding pendapatan 2019.

Bisnis penopang raihan revenue tersebut diantaranya bisnis Engineering Procurement Construction & Installation (EPCI), Heavy Transport Equipment (HTE), Food & Lodging Services (FLS), Manpower Services, Marine, dan General Services.

Teddyanus Rozarius, Direktur Utama PDC, mengatakan 2020 merupakan tahun yang tidak mudah bagi seluruh pelaku usaha terlebih di sektor migas. PDC turut merasakan dampak pandemi COVID-19 tersebut.

“Alhamdulillah kami telah melewati bersama 2020 yang penuh tantangan dan rintangan. Kami semua memahami bahwa pandemi yang hadir sejak awal 2020 benar-benar mengganggu berbagai sektor, termasuk industri migas, namun demikian, berkat dukungan dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan, PDC berhasil melalui tahun 2020 yang cukup sulit itu dengan capaian hasil yang baik,” kata Teddy, Senin (27/4).

Dia menambahkan bahwa sebagai perusahaan penyedia jasa penunjang terbaik dalam industri energi di Indonesia, PDC terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dengan standar HSSE dan operational excellent.

“Sepanjang 2020, PDC telah menunjukkan kinerjanya dengan zero fatality, dan angka TRIR 0,27 jauh di bawah ambang toleransi sebesar 1,45. Selain itu PDC juga menorehkan beberapa penghargaan dalam pengelolaan operasi, ketaatan membayar pajak, serta CSR.” kata dia.

Teddy mengingatkan bahwa perbaikan dan pembenahan untuk keberlanjutan usaha tetap harus dilakukan. “Tentu tanpa melupakan sedikitpun aspek QHSSE, “kata Teddy.(RI)