JAKARTA – Kabinet kerja akan berakhir pada 20 Oktober 2019 mendatang, para menteri dan wakilnya mulai mengucapkan salam perpisahan, tidak terkecuali Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Dalam captionnya di aplikasi instagram beberapa hari lalu, Arcandra mengungkapkan beberapa pencapaian  selama mendampingi Menteri ESDM Ignasius Jonan. Di sektor energi, untuk mengurangi ketergantungan pada BBM impor pemerintah terus mengembangkan pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BBN).

“Kami terus mengembangkan energi biodisel, mulai B10 (2013), B20 (2018), dan tahun ini sudah tercapai B30. Dengan kandungan biodiesel yang semakin tinggi, kami harapkan hingga B100, impor solar dapat dipangkas. Selain itu, juga dapat mengoptimalkan produk sawit nasional sebagai bagian dari sumber ketahanan dan kemandirian energi Indonesia,” kata Arcandra.

Selain itu, program BBM satu harga kata dia merupakan salah sati capaian membanggakan pemerintah di sektor energi. “Saat ini saudara-saudara kita yang berada di wilayah terluar dapat menikmati harga BBM subsidi yang sama. Melalui program BBM Satu Harga yang dimulai dari 2017-2019 saat ini telah terbangun sebanyak 169 titik penyalur BBM dari target 170 titik,” ujarnya.

Menurut Arcandra, untuk memperkuat ketahanan energi, di sektor migas investasi harus terus meningkat dan penggunaan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dalam proses eksplorasi dan produksi migas semakin efisien. Melalui perubahan kebijakan fiskal dari cost recovery menjadi gross split, lelang blok migas kembali bergairah.

Peralihan dari sistem cost recovery ke gross split diklaim berdampak positif terhadap penggunaan dana negara melalui APBN. Sejak gross split diterapkan pada 2017 sampai tahun depan. “Nilai penghematan cost recovery mencapai US$4,34 miliar atau sekitar Rp60,7 triliun (kurs Rp 14.000 per US$),” kata Eksperten.

Kementerian ESDM lanjut Arcandra akan terus menjadi  guardian of public interest, dan akan terus berusaha melakukan terobosan dan kebijakan yang berpihak pada kepentingan nasional. “Sehingga kekayaan alam ini dapat digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. InsyaAllah,” kata Arcandra.(RI)