JAKARTA – PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI) bagian dari Subholding Upstream Pertamina, pada tahun ini mematok target pendapatan cukup tinggi. Hingga akhir tahun pendapatan perusahaan ditargetkan mencapai US$320,87 juta.

“Tentunya kalau bicara target selanjutnya kita harus menetapkan target yang lebih tinggi. Kami tidak ingin capaian itu sustain, tapi kami ingin growth. Untuk sisi revenue, kami menargetkan di tahun 2022 ini menjadi US$320,87 juta. Kemudian dari sisi productivity, kalau di 2021 kami baru mencapai 61,43% saja, di 2022 ini saya menargetkan di angka 73,06%,” kata Rio Dasmanto, Direktur Utama PDSI dalam keterangannya (18/4).

Untuk tahun 2021 lalu produktifitas PDSI mencapai 61,43% sehingga berimbas pada pendapatan yang mencapai US$301,22 juta atau meningkat 36% dari realisasi tahun 2020 yakni US$221,13 juta. Kemudian untuk laba bersih tercatat US$9,56 juta meningkat dari realisasi tahun sebelumnya yakni US$6,42 juta.

“Selain itu, capaian availability kami 99,45%. Jadi boleh di bilang rig kami siap setiap saat, kapanpun diminta kami siap bekerja,” tegas Rio.

Rio mengaku untuk meningkatkan produktifitas performa memang tidak mudah. Karena komponen productivity itu ada dua, yakni availability sendiri, kemudian kesiapan lokasi yang akan di bor. Ini membutuhkan komunikasi yang sangat intens dengan klien. “Jika Availability kita bagus, tapi ketersediaan lahan yang di bornya tidak siap, itu juga akan menyebabkan productivity kita tidak tercapai,” ujarnya.

Rio menegaska untuk mencapai target tersebut manajemen harus mengantisipasi Business Interuption yang kemungkinan besar masih bisa terjadi.” “Business interruption itu terjadi kalau dua hal terlewati. Pertama kalau occupational safety dilanggar, sehingga muncul insiden,” ujarnya.

Business interruption itu terjadi kalau dua hal terlewati.Pertama kalau occupational safety dilanggar, sehingga muncul insiden atau yang terkait dengan kelayakan peralatan.

“Dua hal ini menjadi hal yang penting, dan harus kita jaga untuk mencegah business interruption, sehingga business sustainability bisa terjadi,” ungkap Rio. (RI)