JAKARTA – Setelah PT Shell Indonesia, kini PT Total Oil Indonesia dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) ikut mengajukan persetujuan kenaikan harga bahan bakar minyak nonsubsidi.

Djoko Siswanto, Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan hingga saat ini tiga badan usaha telah menyerahkan surat pengajuan perubahan harga BBM, yakni Shell, Total dan AKR.

“Total, AKR mengajukan perubahan harga. Iya (Shell, Total, AKR) yang saya terima sampai hari ini,” kata Djoko saat ditemui di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (25/5).

Total, perusahaan asal Perancis, berharap bisa mendapatkan persetujuan untuk menaikkan harga BBM per 1 Juni 2018. Perubahan harga menyasar pada seluruh jenis BBM yang dijual Total di Indonesia, yakni Performance 90, 92,95 dan Performance Diesel.

Untuk Performance 90 harga yang diajukan adalah Rp 8.500 per liter untuk kawasan Jakarta Bekasi Tanggerang dan Bandung. Performance 92 diajukan bervariasi antara Rp 9.500 per liter hingga Rp 9.650 per liter untuk wilayah Jakarta Bekasi Tangerang, Bandung serta Bogor.

Serta Performance 95 untuk wilayah Jakarta Bekasi Tangerang, Bandung serta Bogor juga bervariasi antara Rp10.600 sampai Rp10.750 per liter. Untuk Performance Diesel harga baru yang diajukan adalah Rp 10.750 – Rp 10.900 per liter.

AKR Corporindo juga menyatakan sudah mengajukan perubahan harga kepada pemerintah untuk RON 92 (AKRA 92). “Kami sudah mengajukan kenaikan harga,” kata Ricardo Silaen, Head of Investor Relation AKR di Kementerian ESDM.

Pengajuan perubahan harga dilakukan menyusul terus meningkatnya harga minyak dunia.

Namun Ricardo menolak membeberkan berapa besar kenaikan harga ataupun harga baru yang diajukan kepada pemerintah. Dia mengatakan proses evaluasi pengajuan perubahan harga akan memakan waktu 10 hari kerja.

“Kami sudah masukin (perubahan harga) untuk RON 92 saja. Peraturannya 10 hari kerja. Mungkin sekitar 10 hari kerja. Karena kami minta tanggal efektif di approve 10 hari,” kata Ricardo.(RI)