JAKARTA – Antisipasi pelaku pasar terhadap kemungkinan kenaikan suku Federal Reserve membuat harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Kamis (Jumat pagi WIB). Penurunan harga emas ditengah dolar Amerika Serikat dan data ekonomi negara itu yang melemah.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April turun 0,51 persen atau US$ 6,2 atau menjadi US$1.203,20 per ounce.

Disisi lain, perak untuk pengiriman Mei turun 26,2 sen, atau 1,51 persen menjadi US$ 17,036 per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun US$12,3 atau 1,30 persen, menjadi US$ 937,20 per ounce.

Para investor terutama fokus pada menyesuaikan posisi mereka di logam mulia, karena ekspektasi untuk kenaikan suku bunga pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). Fed diyakini akan menaikkan suku bunga dari 0,75 ke 1,00 selama pertemuan FOMC Maret ini.

Pelaku pasar menunggu laporan ketenagakerjaan besar pada Jumat (10/3) waktu setempat, dan Senin (13/3) pekan depan laporan indeks kondisi pasar tenaga kerja serta pada Selasa (14/3) dimulainya pertemuan OMC dan indeks harga produsen.

Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikan suku bunga dari 0,50 ke setidaknya 0,75 adalah 84 persen pada pertemuan Maret dan 78 persen untuk pertemuan Mei, bersama dengan peluang 7,0 persen kenaikan ke suku bunga 1,0.

Namun, penurunan harga emas tertahan karena indeks dolar AS turun 0,25 persen menjadi 101,87 pada pukul 18.30 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama. Logam mulia diberi dukungan lebih lanjut ketika Dow Jones Industrial Average AS turun 22 poin, atau 0,11 persen pada pukul 18.30 GMT.

Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman. Sebaliknya, ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.(AT/ANT)