JAKARTA – Penuntasan proses sinergi PT Perusahaan Gas Negara Tbk dan PT Pertamina Gas (Pertagas) diharapkan dapat mewujudkan tujuan yang diamanatkan pemerintah.

Wiko Migantoro, Direktur Utama Pertamina Gas, mengatakan holding BUMN migas diharapkan dapat menciptakan kedaulatan dan ketahanan energi yang pastinya membawa manfaat untuk masyarakat dan negara.

Setelah proses integrasi selesai, PT Pertamina (Persero) sebagai holding BUMN migas mengarahkan PGN selaku subholding gas untuk mengelola bisnis gas secara terintegrasi di Indonesia.

“Pertagas akan diintegrasikan sebagai anak usaha PGN, dalam kerangka holding BUMN migas sebagaimana ditetapkan dalam PP 06 Tahun 2018,” kata Wiko, Jumat (28/12).

Melalui integrasi, holding BUMN migas pun diharapkan menghasilkan sejumlah manfaat, diantaranya menciptakan efisiensi dalam rantai bisnis gas bumi sehingga tercipta harga gas yang lebih kompetitif kepada konsumen.

Serta meningkatkan kapasitas dan volume pengelolaan gas bumi nasional, dan meningkatkan kinerja keuangan holding BUMN migas.

Integrasi juga membuat PGN bersama dengan Pertagas sebagai pengelola utama kegiatan hilir gas bumi akan semakin kuat.

“PGN bersama dengan Pertagas siap untuk menjadi tools strategis negara dalam mewujudkan visi pemerintah dalam mendorong gas bumi sebagai “engine of growth,” kata Gigih Prakoso, Direktur Utama PGN.

PT Pertamina (Persero) dan PGN telah menandatanganinya Perjanjian Jual Beli (Sales Purchase Agreement/SPA) 51% saham Pertagas, Jumat. Seiring dengan itu, PGN telah menyetor Rp10, 09 triliun tahap pertama pembayaran akuisisi 51% saham Pertagas.(RI)