JAKARTA – Harapan akan dilakukannya lelang Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) kembali ditiupkan oleh Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas). Padahal sudah lebih dari empat tahun lelang ini tidak kunjung terealisasi dengan berbagai alasan.

Saleh Abdurrahman, Anggota Komite BPH Migas, mengungkapkan optimismenya dengan rencana lelang WJD pada tahun ini. “Kita targetkan tahun ini lelang. Iya memang dulu belum sempat tapi ini harus dilelang,” kata Saleh akhir pekan lalu di Bandung.

Salah satu optimisme Saleh dengan adanya lelang WJD pada tahun ini adalah adanya Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN) melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor Nomor 10.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang RIJTDGBN Tahun 2022-2031.

Menurut Saleh sejauh ini pemerintah sudah mengindentifikasi WJD yang akan dilelang sebanyak 72 WJD. “Kita identifikasi ada 72 WJD yang akan dilelang,” ujar Saleh.

RIJTDGBN terdiri dalam enam region. Pertama untuk region I terdiri dari Aceh dan Sumatera Bagian Utara. Kemudian ada Region II terdiri dari Kepulauan Riau, Sumatera Bagian Tengah dan Selatan dan Jawa Bagian Barat. Region III terdiri dari Jawa Bagian Tengah. Region IV terdiri dari Jawa Bagian Timur.
Region V adalah Kalimantan dan Bali dan Region VI terdiri Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

Menurut Saleh gas memiliki kandungan emisi karbon yang lebih rendah jika dibandingkan dengan energi fosil lain. Untuk itu, Saleh menegaskan bahwa gas bumi perlu pengembangan dan pemanfaatan yang semakin masif. Dia menuturkan gas bumi memasuki masa keemasan atau golden age karena menopang transisi energi. Menjadi backbone untuk transisi energi

Nantinya ada beberapa faktor yang memungkinkan lelang WJD bisa direalisasikan. “Lelang WJD akan memerhatikan ketersediaan dan kecukupan pasokan gas bumi, komitmen badan usaha, perencanaan dan infrastruktur, serta biaya pengelolaan,” kata Saleh.