JAKARTA – Pemerintah Selandia Baru memberikan dana sebesar 6,8 juta dolar Selandia Baru sebagai pembiayaan untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) bidang panas bumi di Indonesia. Alokasi dana tersebut merupakan kelanjutan dari penandatanganan partnership agreement antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia ESDM (BPSDM ESDM) dengan Government of New Zealand, dalam acara The 6th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition 2018 di Jakarta, Kamis (6/9).

Penandatanganan dilakukan IGN Wiratmaja Puja, Kepala BPSDM ESDM dan Trevor Matheson, Duta Besar New Zealand.

“Potensi panas bumi luar biasa terutama di Indonesia yang termasuk wilayah ring of fire, sehingga untuk pengembangannya dibutuhkan SDM dan inovasi yang makin berkualitas, sesuai perkembangan global,” ujar Wiratmaja.

Pembiayaan untuk pengembangan SDM bidang panas bumi yang akan dilakukan di Indonesia, meliputi peningkatan kualitas penguatan kelembagaan, dukungan pelatihan untuk BU/BUT di bidang panas bumi, meningkatkan kualitas dan kemampuan pelatihan yang disediakan oleh lembaga pendidikan Indonesia yang relevan, desain kurikulum, mengidentifikasi pelatih dan program pelatihan yang potensial, termasuk Training of Trainer (ToT), serta memperluas peluang bagi masyarakat di komunitas lokal untuk secara positif terlibat dalam sektor ini, mendapatkan pekerjaan yang terampil dan memberikan manfaat yang lebih adil dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

Wiratmaja menambahkan, melalui partnership agreement ini manfaat yang didapat Indonesia antara lain memberikan nilai tambah bagi pengembangan SDM yang unggul di bidang panas bumi serta peningkatan kapasitas dan kompetensi pengajar dan pekerja di industri panas bumi.

Kerja sama tersebut merupakan kelanjutan dari agreement antara pemerintah Indonesia di bidang energi terbarukan dan konservasi energi dengan pemerintah Selandia Baru, yang telah diselenggarakan pada 18 Juli 2016.

“Pemerintah Selandia Baru memberikan bantuan teknis dan pengembangan kapasitas untuk memfasilitasi peningkatan produksi energi terbarukan dan tindak lanjut untuk mendukung pengembangan panas bumi di Indonesia,” kata Wiratmaja.(RA)