JAKARTA – Konsumsi LPG selama masa tanggap darurat wabah virus corona atau Covid-19 mengalami kenaikan, baik untuk LPG subsidi maupun LPG nonsubsidi. Data PT Pertamina (Persero), sejak 16 Maret 2020 menunjukkan LPG sektor rumah tangga naik. LPG subsidi naik 0,7% dari konsumsi normal harian 21,93 ribu metrik ton (MT) menjadi 22,10 ribu MT. Sedangkan LPG rumah tangga nonsubsidi naik sebesar 5,4% dari konsumsi normal harian 2,05 ribu MT menjadi 2,16 ribu MT.

Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina,  mengatakan peningkatan konsumsi LPG ditopang dari kebijakan perusahaan yang mengotimalkan layanan antar untuk mendukung kebijakan Work From Home (WFH).

“Untuk mendukung kebijakan pembatasan aktivitas di luar rumah, Pertamina mengoptimalkan layanan pengantaran atau Pertamina Delivery Service melalui Call Center 135 bagi masyarakat yang memilih untuk beraktivitas di rumah saja selama kondisi siaga Covid-19,” kata Fajriyah,  Kamis (26/3).

Untuk konsumsi BBM justru kebalikan dari konsumsi LPG. Pertamina mencatat terjadi penurunan konsumsi BBM selama wabah Covid-19 terjadi.

Perseroan mencatat secara umum konsumsi BBM turun 8% dari rata-rata normal harian dari 134,87 ribu Kiloliter (KL) menjadi 123,74 ribu (KL).

Pada masa siaga Covid 19 manajemen memastikan ketersediaan pasokan BBM dan LPG dalam kondisi aman, baik untuk saat ini maupun hari-hari ke depan.

Saat ini, pasokan rata-rata nasional untuk BBM berada di level 23 hari dan stok LPG selama 17 hari.

“Stok ini akan terus ditambah sesuai dengan jadwal suplai yang telah direncanakan berdasarkan tingkat konsumsi masyarakat di setiap wilayah,” kata Fajriyah dalam keterangan tertulisnya.

Sebagai langkah antisipasi penyebaran virus, tambahnya, Pertamina juga menyemprotkan disinfektan pada tabung-tabung LPG, fasilitas SPBU dan penerapan prosedur tambahan untuk petugas SPBU seperti penggunaan masker, sarung tangan dan hand sanitizer.

“Kami telah menerapkan kebijakan secara internal untuk pengaturan pekerja dimana pekerja di dalam lingkungan operasional perusahaan tetap masuk, sementara untuk pekerja kantoran menjalankan work from home. Dengan kebijakan tersebut, kami memastikan pasokan BBM dan LPG akan aman ke depannya,” kata Fajriyah.(RI)