JAKARTA – Komitmen yang telah disepakati pada pertemuan perubahan iklim UN COP26 pada November lalu akan mengubah agenda dan prioritas bisnis secara global. Akan terjadi percepatan arah kebijakan bisnis menuju net-zero emissions dalam rangka mengatasi iklim. Skala darurat aksi iklim mengharuskan organisasi di setiap industri untuk bergerak sekarang untuk meningkatkan efisiensi. Teknologi digital dinilai menjadi jalan yang terbaik untuk mencapai target ambisius yang disepakati dalam perjanjian COP26.

“Hasil COP26 menekankan pada kebutuhan mendesak bagi bisnis untuk mengambil peran dalam aspek sustainability dan bekerja untuk menjadi lebih hemat energi sekarang,” kata Jean-Pascal Tricoire, Chairman and CEO Schneider Electric, Selasa(18/1).

Ia mengatakan pada dekade berikutnya akan menjadi dekade di mana teknologi digital mewujudkan ambisi sustainability. Dengan hasil 70% pengurangan emisi yang dapat dicapai dengan teknologi yang ada, terbukti, dan kompetitif.

Hasil kolaborasi Schneider Electric dengan CNBC Catalyst, studi berjudul Unlocking a sustainable future: Why digital solutions are the key to sustainable business transformation,menyebutkan bagaimana pemanfaatan teknologi digital oleh korporasi dapat mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK), mendukung transisi ke energi terbarukan, dan membangun rantai pasokan yang lebih transparan.

“Studi ini menjadi bukti bagaimana penerapan teknologi digital saat ini dapat membantu organisasi mencapai masa depan net zero yang menjadi tumpuan planet ini,” ungkap Jean Pascal.

Studi ini menampilkan berbagai organisasi lintas sektor. Dengan mengintegrasikan kecerdasan manusia dan mesin, organisasi tersebut memanfaatkan kemampuan algoritme dan komputasi berdaya tinggi untuk menciptakan perubahan di area-area penting seperti konsumsi energi, desain kota, konsumsi sumber daya, efisiensi rantai pasokan, dan pembangkit listrik.

Adapun beberapa temuan utama dalam studi tersebut meliputi bagaimana IBM menerapkan solusi berbasis AI dan blockchain untuk membangun rantai pasokan yang lebih transparan dan rendah karbon. Kemudian, solusi pencahayaan cerdas, penampungan air hujan, dan sumber energi yang berasal dari minyak goreng mampu mengurangi 19% emisi GRK di seluruh portofolio Swire Properties. Perusahaan teknik Jacobs membantu Kota London menganalisa miliaran titik data untuk memodelkan sistem transportasi dengan 80% perjalanan menggunakan mode nol karbon. Selanjutnya adalah bagaimana sistem pemantauan dan manajemen atap surya Tata Power embantu pelanggan di lebih dari 90 kota di India menghasilkan setara dengan 258 barel minyak melalui energi terbarukan.

“Sektor bisnis memandang solusi digital sebagai hal penting dalam menyeimbangkan tanggung jawab lingkungan dan sosial,” ujar Jean Pascal.

Meningkatnya tuntutan untuk mencapai target sustainability secara terukur ikut meningkatkan standar di sektor bisnis. Dengan COP26 yang menekankan peran pemerintah dan bisnis membuat perusahaan-perusahaan yang terdepan dengan cepat menyadari bahwa masa depan yang lebih sustainable sangat penting untuk memastikan kelangsungan jangka panjang bisnis mereka.

“Sebagai contoh, Swire Properties memulai langkah dekarbonisasi jangka panjang yang berfokus pada pengurangan intensitas emisi gas rumah kaca dalam portfolionya. Dengan menggandeng Schneider Electric, Swire Properties membuat strategi dalam memodelkan efisiensi energi bangunannya, dan berinvestasi pada teknologi digital untuk pengukuran yang efisien. Hasilnya, perusahaan telah berhasil mengurangi GRK sebesar 19% di seluruh portofolio mereka,” kata Jean Pascal.

Investasi teknologi digital diyakini dapat menciptakan nilai bisnis yang signifikan ketika diaplikasikan bersama dengan mitra yang tepat untuk mendorong momentum. Masa pandemi telah menegaskan pentingnya digitalisasi untuk kelangsungan bisnis, dan semakin memperjelas kebutuhan akan masa depan yang lebih tangguh dan hemat energi.

Hal ini juga ditandai oleh perusahaan seperti IHG Hotels &Resorts yang mendukung mitra waralabanya di seluruh dunia untuk mengukur dan mengelola dampak lingkungan mereka menggunakan platform online yang inovatif.

“Tidak hanya itu, perusahaan juga memiliki dua hotel yang telah membuat langkah jauh untuk dekarbonisasi, dengan roadmap yang tepat mencakup pemodelan dan penilaian dampak karbon yang terukur untuk membantu mereka menuju net-zero,” kata Jean Pascal.(RA)