JAKARTA – PT Pertamina (Persero) sampai saat ini masih terus melakukan proses reorganisasi. Tapi bongkar pasang jajaran direksi lagi-lagi dilakukan oleh pemegang saham. Padahal hingga kini bentuk legal dari Holding dan Subholding Pertamina belum jelas. Bongkar pasang direksi ini tidak hanya menyasar pada holding tapi juga subholding, khususnya PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sebagai subholding gas.

Dedi Sunardi ditetapkan sebagai Direktur Penunjang Bisnis Pertamina. Dedi menggantikan M Haryo Yunianto yang ditetapkan menjadi Direktur Utama PGN menggantikan Suko Hartono.

Susunan Direksi baru Pertamina tersebut tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-142/MBU/05/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Direksi Perseroan (Persero) PT Pertamina yang ditandatangani pada Senin, 3 Mei 2021.

Fajriyah Usman, Pjs SVP Corporate Communication and Investor Relation Pertamina, mengatakan perombakan jajaran direksi menjadi salah satu kewenangan dari pemegang saham.

Pemegang saham juga memberhentikan dengan hormat M. Haryo Yunianto dari jabatan Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero), posisi yang dijabatnya sejak 12 Juni 2020 dan sebelumnya 20 April 2018 sebagai Direktur Manajemen Aset Pertamina.

“Pertamina mengucapkan terima kasih kepada Bapak M. Haryo Yunianto yang telah mendapat penugasan baru sebagai Direktur Utama di Subholding Gas Pertamina, yaitu PGN,,” kata Fajriyah, Senin (3/5).

Dedi sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Asuransi Kredit Indonesia. Pria kelahiran Magetan tahun 1964 ini, menyandang gelar Sarjana Ekonomi Perusahaan dari Universitas Jayabaya Jakarta (1988) dan meraih Magister Management dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 2000. Sebelum ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Asuransi Kredit Indonesia, Dedi berkarir di lingkungan Bank Rakyat Indonesia.

Sementara jajaran direksi PGN kini dihuni oleh Muhammad Haryo Yunianto sebagai direktur utama. Adapun nama-nama baru juga ditetapkan oleh pemerintah yakni sebagai direktur infrastruktur dan teknologi adalah Achmad Muchtasyar. Sebelum di PGN, Achmad merupakan Direktur Pengembangan Usaha PT Rekayasa Industri (Rekind). Kemudian direktur sales dan operasi dijabat Faris Azis yang sebelumnya menduduki kursi direktur komersial.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko saat ini diduduki Fadjar Harianto Widodo. Ia sebelumnya merupakan Direktur Keuangan Pertamina EP. Direktur SDM dan Penunjang Bisnis yang kini diisi Beni Syarif Hidayat. Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis adalah Heru Setiawan yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina New and Renewable Energy.(RI)