JAKARTA – Realisasi investasi PT Pertamina (Persero) baru mencapai 80% dari target yang dicanangkan sebesar US$4,3 miliar – US$4,4 miliar. Sebagian besar alokasi investasi tersebut diperuntukan untuk sektor hulu migas.

Heru Setiawan, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, mengatakan manajemen optimistis bisa mengejar target investasi tahun ini. Ralisasi tahun ini diproyeksi tidak akan berbeda jauh dengan realisasi yang dicapai pada tahun lalu.

“Yang hulu oke lah, cuma kegiatan-kegiatan eksplorasi dan perbaikan fasilitas. Investasi fasilitas masih oke. Tahun kemarin juga 80%-90%,” kata Heru ditemui di Kementerian ESDM, Selasa (1/10).

Ada dua wilayah yang akan menyedot banyak investasi Pertamina, yakni Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) Blok Cepu yang dikelola PT Pertamina EP Cepu (PEPC) serta berbagai aktivitas di Blok Mahakam yang dikelola PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM).

Proyek JTB ditargetkan rampung pada  2021. Pada tahun ini mulai dilakukan pembangunan fisik serta pengeboran sumur produksi. Untuk Blok Mahakam target pengeboran sumur juga ditambah dari sebelumnya 118 sumur menjadi 120 sumur.

“Jambaran Tiung Biru dan pengeboran di Mahakam yang banyak (investasi),” tukas Heru.

Dharmawan H Samsu, Direktur Hulu Pertamina, sebelumnya mengungkapkan Pertamina sudah menyepakati penambahan biaya investasi sektor hulu sebesar US$300 juta sehingga menjadi US$2,9 miliar. Penambahan anggaran guna menggenjot produksi agar dapat mencapai target yang ditetapkan sebesar 922 ribu barel setara minyak per hari (boepd).

Menurut Dharmawan, dari anggaran investasi US$2,6 miliar, sebanyak US$ 1,9 miliar diantaranya dialokasikan untuk menggarap 98 proyek hulu migas. Namun, tambahan investasi sebesar US$ 300 juta ini tidak dibagi rata untuk semua proyek. Tambahan investasi ini akan dialokasikan untuk aset tertentu.

“Misalnya untuk menambah eksplorasi, untuk fasilitas produksi tertentu yang bermasalah karena harus di-overhaul akan kami investasikan di sana, kalau ada prospek bagus akan ditambah (investasi),” tutur dia.

Untuk 98 proyek yang tengah berlangsung, lanjutnya, dikerjakan oleh sejumlah anak usaha Pertamina. Rincinya, sebanyak 47 proyek dikerjakan oleh PT Pertamina EP, 29 proyek oleh PT Pertamina Hulu Energi, 19 proyek oleh PT Pertamina Hulu Indonesia, 2 proyek oleh PT Pertamina EP Cepu, dan 1 proyek oleh PT Pertamina EP Cepu ADK.

“Dari 98 proyek itu ada beberapa proyek eksplorasi yang menembus daerah-daerah yang belum dieksplorasi di Blok Mahakam,” kata Dharmawan.(RI)