BIMA – PT PLN (Persero) berhasil menyambungkan listrik Bajo Pulau di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat dengan sistem kelistrikan utama di Pulau Sumbawa. Walhasil, 517 warga di daerah terpencil tersebut tersenyum bahagia karena bisa menikmati listrik 24 jam setiap harinya.

Beroperasinya Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 20 kiloVolt (kV) itu juga menjadi langkah dekarbonisasi untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060. Kehadiran jaringan tersebut mampu menghentikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang sebelumnya menjadi satu-satunya sumber pasokan listrik di pulau tersebut.

Peningkatan layanan listrik dari 12 jam ke 24 jam ini disyukuri oleh masyarakat Bajo Pulau. Warga Dusun Bajo Barat, Bambang Haji Ahmad, mengungkapkan kehadiran listrik yang andal sudah dinantikan warga sejak lama. “Ini sesuatu yang benar-benar sudah lama kami nantikan, segalanya sekarang lebih mudah, semua hal bisa dilakukan,” kata Bambang.

Hal senada juga disampaikan Kepala Sekolah SD Negeri Bajo Pulau, Raodah. Menurut Raodah, listrik 24 jam berperan penting mendukung kemajuan sektor pendidikan di wilayahnya.

“Alhamdulillah, sekarang sudah 24 jam, sudah semangat orang belajar, internetnya sudah jalan. Sekarang ujian sudah bisa pakai listrik, kemarin kami pakai mesin genset, karena listrik hanya menyala malam sampai pagi. Sudah maju sekarang, sudah bisa ujian siang hari,” ungkap Raodah.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sahdan mengapresiasi keberhasilan PLN dalam melistriki Bajo Pulau selama 24 jam lewat interkoneksi kabel udara dari sistem Tambora. Sahdan optimistis, lewat suplai listrik 24 jam akan mampu menunjang aktivitas masyarakat di Bajo Pulau sehingga meningkatkan perekonomian baru di kawasan NTB Timur.

“Saya kira sangat penting terkait listrik ini, karena masyarakat Bajo Pulau berprofesi nelayan, di mana nelayan ini sangat membutuhkan listrik untuk menunjang usaha mereka. Ke depan Bajo Pulau akan bangkit menjadi sebuah perekonomian baru di kawasan NTB bagian timur. Saya sangat bangga dengan ini, terima kasih,” ujar Sahdan.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan sebagai Badan Usaha Milik Negara, PLN terus berkomitmen untuk menghadirkan keadilan energi bagi seluruh rakyat Indonesia, sekaligus melakukan dekarbonisasi untuk memastikan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

PLN, kata Darmawan, akan terus menggenjot dekarbonisasi dalam rangka memitigasi ancaman perubahan iklim yang semakin nyata. “Melalui dekarbonisasi ini kita juga berkomitmen untuk meningkatkan keandalan suplai listrik bagi masyarakat yang ada di pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T). Dekarbonisasi harus membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” kata Darmawan.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB, Sudjarwo menjelaskan, listrik 24 jam di Bajo Pulau ditopang SUTM yang dibangun dengan panjang 1,74 kilometer sirkit (Kms) dengan 4 titik _tower_ yang berlokasi tidak jauh dari Pelabuhan Sape. Sebelum ada SUTM, kelistrikan wilayah Bajo Pulau hanya ditopang oleh PLTD.

”Tak hanya memberikan energi bersih bagi masyarakat, hadirnya listrik selama sehari penuh ini diharapkan akan meningkatkan produktifitas masyarakat serta dapat meningkatkan perekonomian desa dan mendorong tumbuhnya sektor bisnis, membantu anak-anak di pedesaan bisa belajar lebih baik dan menjadikan masyarakat beribadah menjadi lebih tenang,” tutur Sudjarwo.

Sudjarwo menambahkan, selain Bajo Pulau, salah satu dusun berada di pulau yang terpisah yakni Dusun Pasir Putih juga telah berhasil tersambung dengan kelistrikan pulau Sumbawa. “Kami bersyukur, tidak hanya meningkatkan layanan di Bajo Pulau, kini 103 keluarga di Pasir Putih juga bisa menikmati listrik 24 jam,” kata Sudjarwo.(RA)