JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menargetkan memproduksi baterai lithium untuk bisa dijual secara massal  pada tahun 2021 mendatang. Herutama Trikoranto, Senior Vice President Research and Technology Center Pertamina, mengatakan saat ini  Pertamina sudah memproduksi baterai sendiri, namun hanya dalam skala kecil untuk kepentingan studi dan berbagai percobaan.

“Kami berharap 2020-2021 itu sudah bisa produksi dari pabrik baterai  secara komersial. Sekarang sudah produksi, tapi masih dari unit-unit yang kepentingannya untuk riset jadi kapasitas terbatas,” kata Herutama dalam konferensi pers Pertamian Energy Forum Jakarta, Kamis (29/11).

Pertamina tidak akan sendiri dalam masuk ke bisnis baru. Untuk itu, BUMN migas tersebut sudah menggandeng mitra. Tujuannya adalah untuk berbagi risiko berusaha sekaligus pertukaran ilmu teknologi.

“Jadi secara bisnis, Pertamina ingin menjadi pelopor penyediaan energi storage ini karena sampai saat ini kan belum ada pabrik lithium baterai, masih impor. Karena itu kami ingin dukung industri energi transportasi mendatang,” ungkap dia.

Herutama menjamin pasar baterai lithium akan berkembang dan tumbuh pesat di masa yang akan datang. Apalagi perkembangan mobil atau kendaraan listrik sudah sangat pesat.

Kajian Pertamina bersama dengan partner bahkan telah diprediksi penjualan awal baterai pada tahun pertama produksi.

“Terkait demand, sudah ada sejumlah kajian, itu cukup besar. Contoh sepeda listrik nasional. Tahun pertama, sudah mem-forecast target penjualan 50 ribu. Jadi berlipat kalilah dari forecast saja. Itu baru satu produk kendaraan listrik saja. Sementara di Indonesia kan banyak produk kendarannya,” ungkap Herutama.

Pertamina juga telah menyiapkan pilot project Green Energy Station, atau stasiun pengisian baterai umum yang akan melayani masyarakat. Tak hanya di Green Energy Station, pada perkembangannya outlet retail Pertamina juga bisa melayani pengisian bahan baterai.

“Pertamina akan menjadi garda terdepan untuk bisa melayani masyarakat. Nantinya akan lebih banyak lagi tempat masyarakat untuk bisa charging baterai sepeda motor,” tandas Herutama.(RI)