JAKARTA – PT Pertamina (Persero) genjot pembangunan Pertamina Shop (Pertashop) di seluruh wilayah Indonesia. Hingga akhir 2020, Pertamina mematok target membangun 4.308 unit Pertashop di seluruh Indonesia.

Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengungkapkan hingga Agustus 2020, 500 unit sudah siap beroperasi di 23 provinsi. Target hingga akhir 2020, Pertashop akan tersebar di 2.376 kecamatan yang belum memiliki lembaga penyalur BBM dan dapat dilalui oleh mobil tangki BBM.

“Pertamina juga akan membangun 2.000 Pertashop di tempat – tempat yang strategis, seperti di Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur,” kata Fajriyah, Jumat (14/8).

Fajriyah mengatakan, pembangunan Pertashop akan terus berlanjut hingga  seluruh kecamatan yang belum memiliki lembaga penyalur BBM dan LPG dapat terpenuhi secara merata. Pertamina akan memprioritaskan lembaga desa dan usaha UMKM sebagai pengelola Pertashop, sejalan dengan Program Pertamina One Village One Outlet sehingga nantinya pemerintahan desa memiliki pusat ekonomi baru.

“Rata-rata omzet yang didapat dari Pertashop antara 700 hingga 900 liter per  hari. Sebut saja Pertashop di Desa Karanglo, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah pernah mencapai 1.000 liter per hari atau sekitar 300 kendaraan per hari yang memanfaatkan Pertashop,” kata Fajriyah.

Di Desa Mengwi Bali rata-rata omzet perhari sebesar 800-an liter per hari. Bahkan pernah hingga 901 liter per hari..

“Melihat animo yang positif, Pertashop bisa menjadi alternatif pilihan terbaik untuk para BUMDES dalam mengelola perekomonian daerah,” kata Fajriyah.

Menurut Fajriyah, program Pertashop diharapkan juga dapat melengkapi program BBM Satu Harga yang saat ini telah dinikmati masyarakat di wilayah 3T.(RI)