JAKARTA – Pemerintah sebagai pemegang saham PT Pertamina (Persero) telah mengumumkan bahwa PT Pertamina International Shipping (PIS) akan melakukan penawaran saham ke publik (Initial Public Offering/IPO). Manajemen PIS sendiri menyatakan sudah lebih dari siap untuk melakukan IPO yang ditargetkan bisa diimplementasikan pada tahun ini.

Wisnu Medan Santoso, Direktur Perencanaan Bisnis PIS, mengungkapkan sebagai salah satu anak perusahaan Pertamina di bawah Kementerian BUMN, perusahaan mengikuti arahan Kementerian BUMN dan holding (Pertamina). peresmian subholding shipping PT Pertamina International Shipping menjadi integrated marine logistics company sudah dilakukan. “Dimana hal ini akan meningkatkan value perusahaan,” kata Wisnu kepada Dunia Energi, beberapa waktu lalu.

Menurut Wisnu, dengan kemampuan PIS yang ada saat ini dan value perusahaan yang cukup besar membuat manajemen optimistis bisa mendapatkan respon positif saat melantai bursa nanti.

“Apabila opsi melakukan IPO sebagai aksi korporasi yang ditetapkan oleh holding sebagai pemegang saham, kami sudah lebih dari siap,” ungkap Wisnu.

Wisnu mengatakan, ada beberapa keunggulan PIS setelah menjadi integrated marine logistics company, yakni PIS sudah mengelola bisnis shipping secara terintegrasi untuk cargo domestik maupun internasional dan pasar Pertamina maupun pihak ketiga

PIS melalui Pertamina Trans Kontinental (PTK) mengelola bisnis marine services dengan Kepemilikan majority saham PTK. Kemudian menurut Wisnu, PIS melalui PTK mengelola bisnis port services dengan adanya Integrasi Fungsi dan SDM Marine ke PTK

“Kontrak pengelolaan angkutan laut dengan Subholding Pertamina Group menjadi baseload dalam menjamin sustainability bisnis PIS,” ujar dia.

Selanjutnya menurut Wisnu, PIS melalui PTK memiliki Kontrak kerjasama pengelolaan port dengan Subholding C&T dan Subholding KPI. “PIS dapat menangkap peluang pertumbuhan bisnis logistik kelautan baik di tararan domestik maupun regional dengan pengalihan enam terminal strategis Pertamina yang sedang diproses pengalihannya,” kata Wisnu.

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina pun membeberkan rencana investasi PIS setelah masuk ke bursa saham nantinya. “Bagaimana rencana investasinya? Setelah masuk ke pasar, kita punya rencana juga, prospek pertama masuk ke bisnis integrated marine dan logistik untuk gas,” ujar Nicke.

Menurut Nicke, pipa gas kini hanya ada di Sumatera dan Jawa. Sementara Indonesia merupakan negara kepulauan yang belum semuanya terjangkau pipa gas sehingga pendekatan yang tepat dilakukan untuk menjangkau daerah-daerah kepulauan ini adalah melalui virtual pipeline di laut. PIS juga bisa mendukung program gasifikasi kilang yang sedang digenjot untuk diimplementasikan.

“Pipeline pertama adalah melakukan gasifikasi dari pembangkit diesel, ada 52 pembangkit diesel lokasi setelah itu kita akan nambah lagi seluruhnya ada 3.000 mega watt (MW) yang potensi dilakukan gasifikasi,” kata Nicke.(RI)