JAKARTA – Kontraktor pengelola Blok Corridor pasca 2023 akan diketahui pada pekan depan. Proses evaluasi terhadap proposal pengelolaan sudah dilakukan  Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan tinggal menunggu keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.

Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas, mengatakan pemerintah akan mengumumkan pengelola Blok Corridor dalam waktu dekat. “Nanti kami tunggu pak menteri akan umumkan. Minggu depan saya rasa,” kata Dwi di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (19/6).

Blok Corridor menjadi salah satu blok penting karena produksi gas yang dihasilkan saat ini berada di tiga besar kontributor gas nasional. Hingga kuartal I 2019 realisasi lifting gas dari Corridor mencapai 146 ribu BOEPD dan berada di posisi kedua setelah Tangguh.

Menteri ESDM bahkan langsung membahas kelanjutan pengelolaan blok Corridor dengan kontraktor sekaligus operator saat ini yakni Conoco Phillips di Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Manajemen Conoco Phillips dalam pertemuan tersebut menyatakan komitmen untuk melanjutkan pengelolaan setelah berakhirnya kontrak pada 2023 mendatang.

Manajemen juga menuturkan siap melanjutkan kontrak dengan para mitranya saat ini. Ada dua mitra yang saat ini juga memiliki hak partisipasi di Corridor yakni Repsol dan PT Pertamina (Persero).

Conoco Philllips berpeluang lebih besar untuk melanjutkan kontrak di blok yang berlokasi di Sumatera Selatan. Dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 23 Tahun 2018 menetapkan bahwa kontraktor eksisting diberikan kesempatan pertama untuk mengajukan proposal kontrak blok terminasi. Setelah itu, pemerintah akan memperbolehkan Pertamina ikut mengajukan.(RI)