JAKARTA – Lonjakan penjualan logam timah dan tin solder mendorong peningkatan signifikan kinerja keuangan PT Timah Tbk (TINS) pada kuartal I 2019. Pendapatan dari penjualan logam timah dan tin solder tercatat Rp3,91 triliun, melonjak 119,28% dibanding kuartal I 2018. Selain dari logam timah dan tin solder, pendapatan Timah dari bisnis rumah sakit, real estat, jasa galangan kapal dan penjualan nikel juga tercatat naik. Hanya penjualan tin chemical yang tercatat turun. Total pendapatan Timah sepanjang Januari-Maret 2019 mencapai Rp4,23 triliun, naik 108,15% dibanding periode yang sama 2018.

Laporan keuangan Timah, Rabu (1/5) juga mencatat, beban pokok naik dari Rp1,75 triliun menjadi Rp3,48 triliun pada kuartal I 2019. Seiring dengan itu, laba kotor Timah melonjak dari Rp283,96 miliar menjadi Rp746,87 miliar. Bahkan, laba bersih Timah tercatat meroket dari Rp54,54 miliar pada kuartal I 2018 menjadi Rp301,27 miliar pada kuartal I tahun ini.

Timah, anggota holding BUMN tambang, pada tahun ini menargetkan laba bersih sebesar Rp1,2 triliun, naik signifikan dibanding raihan laba bersih 2018 sebesar Rp531,35 miliar. Target laba tersebut mempertimbangkan target penjualan yang diprediksi akan bagus.

Riza Pahlevi Tabrani, Direktur Utama Timah, sebelumnya mengatakan guna mencapai target laba bersih perseroan merancang sejumlah strategi. Pertama, meningkatkan tingkat keyakinan terhadap besar cadangan timah yang ada di Izin Usaha Pertambangan (IUP) perseroan dan fokus pada aktivitas penambangan di lokasi yang cadangannya relatif mudah.Kedua percepatan produksi bijih timah menjadi logam melalui peningkatan kapasitas, produktlvitls, efektivitas, dan eflsiensi di seluruh mata rantai yang ada. Ketiga, meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penjualan kepada target market dunia potensial.

Keempat, meningkatkan besar modal kerja yang murah untuk menunjang keseluruhan aktivitas operasional bisnis. Kelima, peningkatan kapasitas human capital. Keenam, sinergi bisnis dan operasi dengan sesama anggota holding pertambangan dan anak perusahaan.

“Dalam hal produksi logam, Timah juga meningkatkan kapasitas washing plant untuk dapat menampung bijih timah dari pertambangan rakyat. Timah juga akan meningkatkan cadangan di tambang yang dimiliki,” kata Riza.(AT)