TANGERANG – Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan gairah investasi hulu migas melalui keterbukaan terhadap masukan dari para pelaku usaha. Untuk itu ke depannya kebijakan pemerintah akan terus fleksibel.
Djoko Siswanto, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), menegaskan bahwa sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto bahwa pemerintah mendengarkan apapun yang menjadi perhatian para pelaku usaha.
“Pesan Presiden jelas untuk menghapus regulasi menyusahkan. Ini jelas bahwa pemerintah mendengarkan aspirasi pelaku usaha yang memberikan motivasi kuat untuk melanjutkan kolaborasi yang membangun antara pelaku usaha dan pemerintah di masa depan,” jelas Djoko dalam pidato penutupan IPA Convex 2025 di ICE BSD, Kamis (22/5).
Lebih lanjut menurut Djoko, kehadiran Presiden Prabowo dalam pelaksanaan IPA Convex 2025 adalah
pesan nyata bagaimana pemerintah siap meningkatkan kolaborasi dengan pelaku usaha untuk segera mengeksekusi setiap road map yang sudah disepakati bersama. “Jadi tidak hanya di event ini tapi semangat kolaborasi harus terus berlanjut sehingga target tidak hanya sekedar wacana dan bisa terealisasi,” tegas Djoko.
Untuk tahun ini peningkatan produksi minyak ditargetkan mulai terjadi. Pemerintah menargetkan pertambahan produksi akan berasal dari lapangan Banyu Urip yang dikelola ExxonMobil sebesar 30 ribu barel per hari (bph). Kemudian dalam kurun waktu hingga tahun 2030 nanti produksi akan terus meningkat hingga menyentuh 800 ribu hingga 900 ribuan bph.
Untuk itu SKK Migas, kata Djoko meminta agar Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) segera mengajukan rencana programnya baik itu eksplorasi ataupun pengembangan kepada pemerintah agar segera dilakukan pembahasan rencana pengembangannya. “Kepada KKKS segera bawa rencana program eksplorasi dan produksinya termasuk WP&B yang termasuk filling the gap program,” ujar Djoko.
Pemerintah mencatat semakin banyak pelaku usaha yang bersemangat menggenjot produksi melalui peningkatan kegiatan serta banyak yang mulai mencari lagi cadangan migas melalui kegiatan eksplorasi dengan ikut dalam penawaran blok migas, ternyata antusiasme tinggi juga ditunjukkan terhadap pengembangan teknologi Carbon Capture Storage (CCS).
IPA Convex tahun ini juga jadi momentum terbaik sekaligus titik balik kebangkitan industri migas nasional karena selama tiga hari pelaksanaan terjadi berbagai kesepakatan serta perjanjian dalam pengelolaan blok migas, pemanfaatan gas, hingga ke kesepakatan kerjasama dalam pengembangan teknologi yang akan diimplementasikan.
“Semangat kita terus tumbuh, terutama tahun ini banyak penandatanganan kontrak blok migas, beberapa kesepakatan jual beli gas hingga pemanfaatan gas. Ini semakin menunjukkan bukti bahwa industri kembali aktif menggeliat,” jelas Djoko.
Carole J. Gall, President Indonesia Petroleum Association (IPA), mengapresiasi komitmen yang ditunjukkan pemerintah Indonesia yang terus berinisiatif untuk memperbaiki regulasi serta berusaha menciptakan iklim investasi yang kondusif.
“Semuanya sangat penting dalam memastikan keberhasilan bisnis hulu migas di Indonesia. Oleh karena itu,kami optimistis industri migas memiliki masa depan yang baik. Kami juga telah mendengar dari para CEO dan para ahli yang menyimpulkan bahwa kita dapat mengatasi tantangan transisi energi melalui kolaborasi yang baik,” jelas Carole. (RI)
Komentar Terbaru