JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) akan melakukan penawaran lima Wilayah Kerja Panasbumi (WKP). Ida Nuryatin Finahari, Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, mengatakan pemerintah sudah menerbitkan Izin Panas Bumi untuk kelima WKP tersebut.

Kelima WKP itu adalah WKP Telaga Ranu, Maluku Utara dengan potensi 10 MW; WKP Lainea, Sulawesi Tenggara 20 MW; WKP Sembalun, Nusa Tenggara Barat 20 MW; WKP Kotamobagu, Sulawesi Utara 80 MW; dan WKP Gunung Wilis, Jawa Timur dengan potensi 20 MW.

“Ini yang mau ditawarkan di 2019, sedang persiapan,” kata Ida kepada Dunia Energi, Selasa (26/2)

Menurut Ida, sepanjang tahun ini direncanakan tiga pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) akan beroperasi. Ketiga PLTP itu adalah PLTP Lumut Balai, Muara Enim, Sumatera Selatan berkapasitas 55 Megawatt (MW); PLTP Sorik Marapi 40 MW di Mandailing Natal, Sumatera Utara; dan PLTP Sokoria 5 MW di Ende, Nusa Tenggara Timur.

PLTP Lumut Balai dan PLTP Sorik Marapi ditargetkan bisa beroperasi pada Maret 2019, sedangkan PLTP Sokoria pada semester II 2019.

Selain tiga proyek itu, PLTP Muaraaboh di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat juga dijadwalkan beroperas tahun ini dan menghasilkan daya sebesar 80 MW. Hingga akhir 2018, kapasitas pembangkit listrik panas bumi mencapai 1.948,5 MW dari target 2.058 MW, di antaranya sebanyak 110 MW berasal dari PLTP Sarulla 3 dan 30 MW berasal dari PLTP Karaha Unit 1.

“Kalau COD tahun ini semuanya, akan bertambah 180 MW. Total kapasitas terpasang PLTP tahun ini ditargetkan 2.128,5 MW,” tandas Ida.(RA)