JAKARTA – Pemerintah berencana  melanjutkan pembangunan pipa gas transmisi menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Dua pipa transmisi yang diusulkan akan dibangun dengan dana APBN adalah pipa gas ruas Cirebon – Semarang (Cisem) serta pipa gas transmisi ruas Dumai – Sei Mangke.

Djoko Siswanto, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN), mengungkapkan  kunci pemanfaatan dalam negeri adalah dengan menggunakan energi fosil yang lebih bersih yaitu gas. Hanya saja kendala masih harus dihadapi yakni infrastruktur. Untuk itu demi segera tersedianya infrastruktur maka pemerintah berinisiatif menggelontorkan APBN dalam membangun pipa gas transmisi.

“Kemarin Rekind dan Sei Mangke – Dumai belum menyambung. Itu kalau rencana kami itu diusulkan untuk dibangun dengan dana APBN. Jadi untuk transisi itu insiiatif pemerintah,” kata Djoko disela diskusi virtual, Kamis (17/12).

Total dana APBN yang diusulkan dalam pembangunan dua ruas pipa gas transmisi itu mencapai Rp 8 triliun.

Menurut Djoko, dengan terbangunnya dua pipa transmisi maka pelaku usaha bisa tumbuh di sepanjang jalur pipa tersebut. “Jadi infrastruktur tanggung jawab pemerintah lah supaya industri lain bisa berkembang.  Kami usulkan di Cisem dan Sei Mangkei, total biayanya Rp8 triliun,” ujarnya.

Sementara untuk infrastruktur pendukung lainnya bisa dibangun pelaku usaha melalui mekanisme lelang. “Infrastruktur lainnya ,kalau pipa distribusi bisa kita lelang atau industri sepanjang pipa transmisi itu bisa tumbuh,” ungkap Djoko.

Pipa gas ruas Cisem baru saja batal untuk dibangun oleh PT Rekayasa Industri (Rekind) lantaran diklaim tidak memenuhi keekonomian jika tetap dikerjakan.

Sementara pipa transmisi Ruas Dumai-Sei Mangke diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, kesejahteraan masyarakat, pembangunan di daerah khususnya di wilayah Sumatera dan dapat tersambung dengan pipa transmisi eksisting ruas Arun – Belawan – Kawasan Industri Medan (KIM) – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke sehingga mewujudkan integrasi pipa transmisi gas bumi sepanjang Pulau Sumatera.

Rencananya, gas yang dipasok ke Singapura akan dialirkan untuk kepentingan dalam negeri baik ke arah Sumatera Bagian Selatan juga ke Pulau Jawa melalui pipa transmisi (South Sumatera West Java (SSWJ) dan juga ke arah Sumatera Utara melalui pipa transmisi eksisting Grissik – Duri, Duri – Dumai, dan rencana pipa transmisi ruas Dumai- Sei Mangkei sehingga bisa menjadi tambahan supply gas dari LNG yg bersumber dari LNG Bontang dan LNG Tangguh yang dialirkan melalui pipa transmisi ruas Arun- Belawan.

Menurut Djoko, pemerintah juga berinisiatif membangun jaringan gas rumah tangga agar pemanfaatan gas meningkat. Selain itu unuk meningkatkan penggunaan gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) juga berencana untuk membangun beberapa proyek fasilitas mini LNG di beberapa wilayah. Nantinya LNG tersebut bisa digunakan sebagai alternatif bahan bakar pengganti solar.

“Jargas pakai infrastruktur APBN memang mahal memang tapi supaya masyarakat bisa beli gas dari pipa. PGN rencana membangun mini LNG baik untuk kapal atau kereta,” kata Djoko.(RI)