JAKARTA – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), cucu usaha PT Pertamina (Persero) yang mengelola Blok Mahakam mengakui ada pekerjanya yang positif virus corona atau Covid-19, untuk itu prosedur mitigasi penyebaran virus langsung dijalankan. John Anis, General Manager PHM, mengatakan sesuai protokol dari Kementerian Kesehatan saat ini tengah dilakukan penelusuran atau tracing untuk mengetahui dengan siapa saja yang bersangkutan telah berinteraksi.

“Orang-orang tersebut nantinya akan diberikan informasi yang menyeluruh untuk dapat melakukan pencegahan, monitoring mandiri, karantina mandiri dan sebagainya. Hal itu bertujuan untuk mencegah penularan lebih lanjut dan memutus rantai penyebaran virus Covid-19,” kata John, Senin (23/3).

Menurut John, saat ini satu pekerja dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani sejumlah tes dan pemeriksaan medis. Ada pun pekerja tersebut saat ini telah mendapatkan penanganan medis, yakni diisolasi di rumah sakit rujukan Balikpapan dan dalam kondisi stabil.

Pekerja PHM tersebut pada Kamis, 12 Maret 2020 bersama tiga orang pekerja lainnya, melakukan perjalanan dinas ke Jakarta untuk menghadiri rapat kerja di salah satu hotel dan tidak ke kantor JHO. Mereka kemudian kembali ke Balikpapan pada Jumat, 13 Maret 2020. Pada Senin, 16 Maret 2020, yang bersangkutan merasa meriang dan batuk sehingga memeriksakan diri ke RS rujukan Balikpapan. Setelah menjalani serangkaian observasi dan tes, pekerja tersebut dinyatakan positif Covid-19 pada Jumat, 20 Maret 2020. Ketiga pekerja PHM lainnya dalam kondisi sehat dan tidak ada keluhan.

Selain pekerja yang terkonfirmasi positif tersebut, ada dua pekerja PHM lainnya yang sedang dalam perawatan di ruang isolasi RS rujukan Balikpapan dengan kondisi membaik. “Bahkan salah satu diantaranya telah terkonfirmasi negatif. Satu kasus lainnya masih menunggu konfirmasi,” kata John dalam keterangan tertulisnya.

Manajemen PHM telah melakukan berbagai upaya mitigasi agar virus ini tidak menjangkiti pekerja dan keluarga. Berbagai kampanye kewaspadaan telah dilancarkan menggunakan seluruh saluran yang ada, juga sosialisasi di semua fasilitas kantor maupun produksi. Work from home (WFH), waktu kerja fleksibel (flexy time), minimalisir mobilisasi pekerja, menyediakan hand sanitizer di berbagai lokasi juga sudah diterapkan.

Manajemen PHM juga memastikan operasi produksi tetap berjalan dan akan meningkatkan upaya mitigasi dan berbagai langkah pencegahan agar penyebaran virus ini tidak meluas. Manajemen mengharapkan agar mereka yang tetap bekerja di lapangan tidak panik dan tetap fokus.

John meminta para pekerja work from home (WFH) juga agar tetap waspada, tidak meninggalkan rumah bila tidak mendesak dan penting. Proteksi, keselamatan dan kesehatan pekerja PHM adalah prioritas utama perusahaan.

“Seluruh pekerja diminta untuk tetap tenang, tetap berpikir positif, istirahat yang cukup, tidak termakan dan menyebarkan hoax, tetap menjaga jarak sosial (social distance), menerapkan pola hidup sehat Bersih (PHSB), menjaga kebugaran dan apabila merasa mengalami gejala-gejala terpapar Covid-19 harap segera memeriksakan diri ke rumah sakit atau melapor ke HSE/MED,” kata John.

Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengatakan pekerja Pertamina Grup di Balikpapan yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut kondisinya saat ini baik dan dalam penanganan medis.

“Pertamina terus memantau dan memastikan kondisinya, sesuai dengan prosedur penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh tim medis khusus Covid-19. Syukur Alhamdulillaah, saat ini kondisinya cukup baik. Segenap manajemen dan karyawan Pertamina berdoa semoga pekerja tersebut dan juga seluruh masyarakat Indonesia yang terinfeksi Covid-19 dapat segera pulih,” ungkapnya.

Pertamina juga sudah melakukan penelusuran terhadap aktivitas pekerja tersebut. Sejumlah orang yang pernah berinteraksi dengan pekerja tersebut pun sudah diwajibkan karantina mandiri. Pekerja tersebut merupakan pekerja di fungsi pendukung (back office) yg tidak berhubungan langsung dengan pelanggan dalam kegiatan kesehariannya.

Sejak virus Covid-19 merebak, Pertamina telah aktif melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi penyebaran virus ini terutama di lingkungan kantor. Diantaranya pemeriksaan suhu seluruh orang yang datang, menyediakan masker dan hand sanitizer di titik-titik area publik.

“Selain itu juga menyemprotkan disinfektkan di sejumlah ruang kerja, area publik, fasilitas operasional dan SPBU termasuk memberikan proteksi tambahan berupa masker dan sarung tangan untuk operator SPBU dan awak mobil tangki,” kata Fajriyah.(RI)