JAKARTA – Selain PT PLN (Persero) yang menambah pembelian produksi gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) dari Kilang Bontang, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dank PT Pertamina Gas (Pertagas) juga ikut membeli masing-masing satu kargo LNG.

Gigih Prakoso, Direktur Utama PGN, mengatakan satu kargo yang dibeli nantinya akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan gas yang seharusnya dipasokĀ  ConocoPhillips. Gas dari ConocoPhillips sempat turun beberapa waktu lalu karena adanya kegiatan perawatan fasilitas produksi.

“Iya, karena menggantikan untuk ConocoPhillips, kemarin dari sana sempat turun. Kami sebetulnya perlu dua, satu sudah beli dari Pertamina. Satu dari SKK dengan tendernya itu,” kata Gigih disela Gas Indonesia Summit 2019 di Jakarta, Rabu (31/7).

Satu kargo lainnya akan diserap Pertagas. Rencananya satu kargo LNG itu akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan gas di Sumatera dan dipasok ke terminal LNG Arun. “Tahun ini satu kargo, untuk Arun,” kata Wiko Megantoro, Direktur Utama Pertagas.

Namun Wiko tidak menyebutkan kapan kargo LNG tersebut akan dikirim. Karena harus disesuaikan jadwal pengiriman lantaran satu kargo tersebut adalah kargo tambahan.

Arief Setiawan Handoko, Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas, mengatakan PLN bersedia menambah serapan lima kargo LNG pada 2019, setelah sebelumnya hanya bersedia menyerap enam kargo karena harga saat ini lebih murah dibanding harga kontrak terdahulu dengan Pertamina.

“Yang didrop dari 11 kargo, karena disini harganya terlalu tinggi. Nah sekarang diambil lagi (lima kargo), harganya beda (lebih murah),” ungkap Arief di Kementerian ESDM, Selasa (30/7).

Selain PLN, PGN dan Pertagas masing-masing membeli satu kargo LNG, sementara satu kargo lain akan diekspor ke Singapura yang rencananya akan dikirim pada 10 Agustus mendatang.(RI)