JAKARTA – PT PAL Indonesia, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor industri galangan kapal, tengah menyiapkan partisipasi dalam mega proyek di Blok Masela, milik Inpex Corporation.

Sutrisno, Direktur General Engineering & MRO PAL Indonesia, mengatakan partisipasi PT PAL bertujuan untuk meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di proyek Masela.

“Seperti diketahui bahwa pada proyek Masela plant pengolahan dibangun di darat, sehingga kami memiliki kapasitas dan pengalaman membangun onshore gas processing plant. Disamping itu  kami juga memiliki kapasitas melaksanakan assembly module package dan instalasi module dan peralatan diatas FPSO yang akan dibangun oleh Inpex,” kata Sutrisno kepada Dunia Energi, Jumat (18/10).

Inpex Corporation telah menandatangani amendemen dan perpanjangan kontrak bagi hasil (PSC) Blok Masela. Perpanjangan kontrak dengan alokasi waktu tambahan tujuh  tahun dan perpanjangan 20 tahun untuk Proyek Abadi LNG, sehingga total perpanjangan kontrak 27 tahun.

Penandatanganan ini menandai pelaksanaan perjanjian formal tentang persyaratan PSC yang sebelumnya disepakati dan diumumkan sebagai bagian dari persetujuan Rencana Pengembangan Revisi (POD) Proyek LNG Abadi oleh pemerintah Indonesia.

Proyek ini merupakan proyek pengembangan LNG terpadu berskala besar pertama yang dioperasikan oleh Inpex di Indonesia. Proyek ini akan berkontribusi signifikan bagi Indonesia khususnya di wilayah timur.

Nilai investasi pengembangan Blok Masela ditaksir mencapai US$20 miliar atau setara Rp288 triliun. Blok Masela berpotensi punya kapasitas sebesar 9,5 juta ton LNG per tahun dan 150 MMSCF per hari di sekitar Laut Arafuru.

“Kami sudah berdiskusi (dengan Inpex), saat ini masih dalam tahap FEED (Front End Engineering Design). Rencana proses tender dimulai pada 2020,” tandas Sutrisno.(RA)