JAKARTA– Guru besar teknik perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) Tetuka Ariadji memuji langkah manajemen PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) sekaligus kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di bawah pengawasan SKK Migas, yang mendaftarkan hak paten atas hasil inovasi para pekerja perusahaan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
“Ini berita yang sangat menggembirakan, memotivasi institusi dan SDM-nya untuk mengembangkan lebih jauh dan lebih luas bentuk-bentuk inovasi,” ujar Tetuka kepada Dunia-Energi.
Menurut Tetuka, hasil inovasi para pekerja Pertamina EP sangat positif. Apalagi alat-alat tersebut merupakan bagian dari monitoring (surveilance) parameter penting dalam pemroduksian minyak. Surveilance adalah kunci keberhasilan dalam manajemen reservoar.
Mantan Ketua Umum Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) itu mengatakan, inovasi pekerja Pertamina EP bisa direplikasi oleh KKKS lain, disesuaikan dengan kondisi masing-masing produksi lapangan terkait spesifikasi dan kapasitas.
“Inovasi para pekerja di industri hulu migas perlu dikaitkan dengan peningkatan produksi migas dan optimasi pengembangan lapangan serta digitalisasinya,” ujarnya.
Pertamina EP sebelumnya mencatatkan lima inovasi para pekerjanya ke Ditjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham. Kelima inovasi yang mendapatkan hak paten itu adalah PC ProveWork Over Well Services (WOWS) Jatibarang Field, berupa Tubing Test Plug, PC Prove Gitu Gitu Aja Jambi Field berupa alat penyangga perekam data elektronik untuk mengukur tekanan bawah sumur, dan IP Centribike Sangasanga Field berupa alat analisis kadar air sumur minyak portable. Dua lainnya adalah RT Prove SPE Tanjung Field berupa rumahan alat pengukur tekanan pada sumur minyak dan PC Prove Super Cyclone dari Tarakan Field berupa alat pemisah pasir pada sumur produksi minyak.
Lima inovasi para pekerja Pertamina EP itu sebagian kecil dari 1.602 inovasi yang dihasilkan para pekerja sepanjang 2017-2019, sebanyak 98 inovasi di antaranya bahkan telah direplikasi. Total value creation yang terdiri atas efisiensi (cost saving) dan penambahan pendapatan dari kreativitas dan inovasi pekerja perusahaan selama tiga tahun terakhir mencapai US$566juta atau setara Rp7,8triliun (kurs rerata Rp13.925 per dolar AS pada tiga tahun terakhir) dari target US$87,5 juta. (RI)
Komentar Terbaru