MAGELANG – PT Adaro Indonesia (Adaro) akan merehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Menoreh, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah seluas 512 hektare (Ha). Kegiatan ini merupakan wujud komitmen Adaro sebagai pemegang IPPKH yang mendukung rehabilitasi lahan di wilayah Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yakni daerah wisata Borobudur dan sekitarnya. Adaro bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan penanaman pohon perdana DAS Menoreh bersama masyarakat, Minggu(28/11).

“Kami siap berdampingan bersama pemerintah dan masyarakat untuk melakukan rehabilitasi DAS Menoreh. Hal ini sejalan dengan komitmen Adaro dalam jangka panjang untuk bertransformasi dan menjalankan Green Business melalui berbagai Green Initiatives,” kata Richard Tampi, Head of External Relations PT Adaro Energy Tbk, pada acara Kick Off Penanaman dalam rangka Rehabilitasi DAS Menoreh di Balkondes Desa Kenalan, Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah pada Minggu.

Menurut Richard Tampi sebagai pemegang IPPKH, Adaro melaksanakan rehabilitasi DAS di luar area operasional. Program ini sangat penting karena
mendukung kelestarian alam di kawasan Borobudur serta menerapkan konsep agroforestry dan pemberdayaan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, Adaro mengutamakan keterlibatan masyarakat sekitar sehingga dapat menciptakan lapangan kerja dan membantu meningkatkan taraf
hidup masyarakat. Selain itu dengan penanaman bibit tanaman khusus diharapkan mampu mengurangi risiko bencana longsor dan menjaga keberadaan Bukit Menoreh sebagai menara air alami.

Program ini juga mendapat dukungan KLHK. Program Rehabilitasi DAS Menoreh bertujuan untuk menjaga fungsi ekologi dan hidrologi dari
Perbukitan Menoreh sekaligus sebagai pendukung kawasan wisata Borobudur yang saat ini merupakan destinasi wisata super prioritas di Indonesia sekaligus situs warisan budaya dunia (World Heritage). Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan membangun diversitas vegetasi pada
ekosistem hutan ini akan menguatkan fungsi hutan sebagai pendukung aspek sosial dan ekonomi masyarakat.

Sebagai kawasan ekowisata, kelestarian alam Bukit Menoreh yang memiliki beberapa mata air ini sangat dijaga. Rehabilitasi DAS di lokasi ini juga dimaksudkan agar kualitas air di bukit menorah menjadi lebih baik, mata air tidak kering serta produktivitas lahan meningkat. Hal ini sejalan dengan
komitmen Adaro untuk pelestarian lingkungan serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Sejak tahun 2016, Adaro telah melakukan penanaman lahan DAS seluas 7474 Ha yang dilaksanakan di tiga provinsi, yakni Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Jawa Tengah. Tahun 2021, Adaro melakukan serah terima hasil penanaman rehabilitasi DAS seluas 440.43 Ha di Tahura Sultan Adam Provinsi Kalimantan Selatan kepada KLHK.

Keberhasilan ini merupakan wujud komitmen Adaro sebagai pemegang IPPKH, yang senantiasa memastikan rehabilitasi DAS tetap berjalan baik di masa pandemi demi memberikan dampak yang baik ke lingkungan. Keterlibatan masyarakat dalam proses rehabilitasi DAS juga akan menciptakan lapangan kerja sehingga membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Masyarakat Menoreh menyambut baik program DAS Adaro di Menoreh. Kedepan, area penanaman diharapkan menjadi lebih produktif dan daerah tersebut dapat dikelola masyarakat menjadi tempat wisata baru di Menoreh.

Selain Adaro Indonesia, program rehabilitasi DAS Menoreh juga melibatkan empat perusahaan lainnya yakni PT Borneo Indobara, PT Bukit Asam, PT Bharinto Ekatama, dan PT Pertamina Geothermal Energy, dengan total luas 1.656 hektare di Kabupaten Magelang dan Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, serta Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.(RA)