SUARANYA bergetar, berusaha sekuat tenaga agar bisa bertutur kata dengan jelas. Setelah diam beberapa detik mengatur nafas justru air mata Hamdan tak terbendung. Tangisnya pun pecah. Dia teringat anak semata wayangnya berjuang begitu keras untuk meraih mimpinya, tanpa menyusahkan orang tuanya.

Hamdan teringat belum bisa memberikan yang terbaik bagi anaknya. Hanya sepasang sepatu bola yang akhirnya bisa diberikan untuk modal bermain di kompetisi resmi pertama anaknya. “Waktu itu saya dikasih tahu ada kompetisi. Terus saya bilang yasudah kamu main nanti bapak cari sepatu buat kamu main,” cerita Hamdan saat mengetahui akan ada kompetisi sepak bola putri U-18 Se Kabupaten Sumbawa Barat.

Hamdan tidak memiliki pekerjaan tetap dan kerja serabutan sebagai buruh tani. Hasil pekerjaannya pun bukan dalam bentuk uang sebagai bayarannya melainkan dalam bentuk beras yang dijadikan stok pangan hingga masa panen berikutnya.

Untungnya ada pekerjaan pembangunan masjid di sekitar rumah. Dengan semangat Hamdan menawarkan diri menjadi kuli bangunan untuk bisa mendapatkan bayaran yang bakal digunakan untuk membeli sepatu bola. Akhirnya Hamdan bisa membelikan anaknya sepatu bola yang dipakai untuk persiapan kompetisi. Tapi tidak lama sepatu bola itu rusak, mungkin karena dibeli dengan dana seadanya, tidak tahan lama. Kini anak Hamdan bermain menggunakan sepatu pinjaman dari tetangga.

Meski menggunakan sepatu pinjaman toh tidak menghentikan Citra untuk trengginas di lapangan. Total sudah delapan gol sudah dilesakkan Citra di liga Sepak bola Putri KSB U-18.

Ya, Citra adalah salah satu bintang di liga Sepak Bola putri di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Kompetisi sepak bola yang tidak biasa karena pesertanya adalah kaum hawa.

Gadis berumur 18 tahun bernama lengkap Citra Amelia memang bukan wanita biasa. Dia punya kemampuan lebih untuk urusan olahraga. Posturnya tinggi untuk anak seumurannya. Kakinya lincah dan tidak kaku mengolah si kulit bundar. Jangan harap penjaga gawang bisa bersantai-santai ketika Citra sudah mendekati kotak pinalti. Tendangannya hampir dipastikan akan shoot on target atau mengarah ke gawang. Citra seperti sudah dilahirkan menjadi seorang pesepak bola.

Kisah Citra dan sepak bola diawali oleh seorang Cristiano Ronaldo. Salah satu sosok terbaik dalam sejarah sepak bola dunia itu menjadi inspirasinya. Sejak duduk di bangku sekolah dasar Citra merasa seperti dilahirkan kembali setelah melihat aksi-aksi Ronaldo yang kala itu masih berseragam Real Madrid. “Suka sepak bola karena Ronaldo. Suka sama mainnya,” kata Citra malu-malu kepada Dunia Energi di halaman rumahnya di desa Breng Rea, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu pagi (13/8).

Sejak kecil Citra memang tidak pernah mengeluh ataupun meminta-minta dari orang tuanya. Bermodalkan kaki lincahnya yang kecil tapi kuat dan bola plastik dia menceritakan bahwa bermain bola dengan teman-temannya setiap sore jadi kegiatan wajib yang tidak pernah dilewatkan. Bahkan hingga duduk di bangku SMA ini dia tetap bermain bertelanjang kaki. Baru sekitar beberapa bulan ini dia bermain dengan meminjam sepatu temannya.

Sepak bola bagi Citra sudah seperti jalan hidupnya. Meskipun terlahir sebagai seorang wanita itu tidak membuatnya minder ketika berurusan dengan si kulit bundar. Justru teman-teman prianya tidak segan mengajak Citra untuk ikut bermain dengan mereka.

“Nggak pernah minder, main saja dengan teman yang laki-laki. Jadi banyak teman,” cerita Citra sambil tersenyum mengenang masa kecilnya saat mulai main sepak bola.

Keluarga juga tidak pernah melarang Citra untuk menjalani hobi dan mimpinya menjadi pemain sepak bola putri nasional. Hamdan mengungkapkan hanya bisa mendukung semua keinginan Citra dengan catatan itu merupakan hal positif serta tidak membuatnya lupa akan agamanya. “Saya bisa dukung apa maunya. Yang penting ingat hati-hati bagaimanapun ini olah raga keras. Lalu jangan tinggalkan shalat,” ungkap Hamdan.

Kini Citra sudah semakin melangkah ke depan menuju mimpinya. Dia kini bahkan jadi mengetahui bahwa di Kecamatan lain ternyata sepak bola putri juga berkembang. Sekarang Citra tidak lagi bermain hanya dengan teman-temannya yang pria. Dia kini memiliki tim sepak bola sendiri, yang di dalamnya ada para srikandi muda Sumbawa Barat tangguh yang tidak canggung bermain sepak bola. Citra melakoni laga final pada 19 Agustus 2023. Siapa sangka di pelosok tanah Sumbawa ada kompetisi yang sudah menerapkan standar FIFA. Bukan kompetisi kaleng-kaleng.

Liga sepak bola putri KSB U-18 boleh jadi merupakan kompetisi resmi pertama sepak bola putri tingkat kabupaten di Indonesia. Bersamaan dengan kompetisi sepak bola di kategori lain, dalam delapan bulan terakhir, kabupaten Sumbawa Barat semarak dengan liga KSB yang terdiri dari Liga kelompok umur U-15 putra dan bersama U-18 putri masing-masing terdiri dari delapan klub mewakili kecamatan yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat. Lalu ada Liga I terdiri dari 15 klub dan Liga II yang diikuti oleh 18 klub, kompetisi yang sudah berlangsung selama delapan bulan.

Satu kompetisi yang tidak kalah penting adalah Liga Disabilitas KSB. Liga khusus bagi rekan-rekan berkebutuhan khusus yang diikuti tiga tim dari Sekolah Luar Biasa I Sumbawa Barat. Ini jadi liga sepak bola khusus disabilitas pertama di Indonesia serta bisa jadi liga sepak bola disabilitas percontohan di kawasan Asia Tenggara.

Para pemain sepak bola penyandang disablitas di liga KSB (Foto/Dok/Dunia Energi – Rio Indrawan)

Kurang labih 800 orang terlibat dalam liga KSB yang digelar setiap akhir pekan di lapangan Universitas Cordova di Kecamatan Taliwang, dan Lapangan Demung, Kecamatan Maluk. Para pihak yang terlibat mulai dari panitia, lalu perangkat pertandingan seperti wasit dan hakim garis, pelatih bahkan pemain sebelum berkompetisi terlebih dulu mengikuti kegiatan pelatihan atau coching clinic. Tujuannya adalah agar seluruh pihak yang terlibat dalam kompetisi memiliki kesamaan visi dan misi dalam menjalankan kompetisi sepak bola. Sehingga maksud dan tujuan dari kompetisi itu sendiri bisa terwujud jadi bukan hanya sekedar olah raga untuk mencari keringat.

Terlihat cukup masif memang tapi itu tidak berlebihan. Justru dengan pengawasan yang tepat potensi sepak bola di Kabupaten Sumbawa Barat tidak hanya akan dirasakan oleh orang-orang yang terlibat akan tetapi juga oleh masyarakat Sumbawa Barat pada umumnya.

Apa yang terjadi di kabupaten Sumbawa Barat memang tidak instan. Manajemen PT AMMAN Mineral Nusa Tenggara (AMNT) telah cukup lama berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Mencari formula yang tepat untuk mengembangkan potensi masyarakat. Melalui koordinasi dengan Asosiasi Sepak Bola Kabupaten Sumbawa Barat (Askab), yang dalam naungan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), AMMAN menggandeng Asian Soccer Academy (ASA) Foundation bentukan Lee Hawkins, mantan pemain Southamption FC serta pelatih berstandar Eropa yang secara khusus ditunjuk untuk mendidik, mengembangkan dan mengevaluasi perkembangan bakat remaja KSB khusus di bidang sepak bola, akhirnya mimpi pemerintah dan perusahaan agar Kabupaten Sumbawa Barat memiliki ekosistem sepak bola bertaraf internasional bahkan FIFA mulai dirajut. ASA Foundation adalah lembaga yang ditunjuk akademi klub-klub besar Liga Eropa untuk kegiatan serupa.

Rosa Julian Pratiwi, Lead Coordinator Liga KSB 2023, menjelaskan beberapa kegiatan pelatihan atau Training of Trainer (TOT) dilakukan sebagai persiapan sebelum Liga dimulai. “Jadi diihat sejauh mana pelatih, wasit dan manajemen pertandingan mengadakan program bola di KSB. Jadi ada tes tertulis juga Lalu di middle time kita adakan TOT kembali untuk melihat progress dari TOT awal. Realisasi ilmu yang didapat lalu nanti dilanjutkan TOT akhir untuk resume semua kegiatan dilapangan,” jelas Rosa kepada tim Dunia Energi.

 

Pantang “Main-main” Jalankan Program Pengembangan Masyarakat

Aji Suryanto, Senior Manager Social Impact AMMAN, mengungkapkan ada kesamaan dalam visi mengembangkan potensi masyarakat Sumbawa Barat antara pemerintah dengan manajemen.

“Kita koordinasi dengan pemerintah kabupaten. Ternyata olahraga berpotensi meningkatkan pariwisata berkelanjutan. Pak Bupati mengungkapkan kok kualitas sepak bola begini-begini aja. Nah disitu ternyata ada titik temu. Kita tuangkan dalam MoU sepakat kembangkan sepak bola Sumbawa Barat,” jelas Aji.

Program pengembangan masyarakat melalui olah raga sepak bola merupakan bagian dari tiga pilar utama perusahaan dalam pengembangan masyarakat yang terdiri dari pengembanga  sumber daya manusia, pemberdayaan ekonomi masyarakat serta pengembangan pariwisata berkelanjutan.

Liga KSB mencakup tiga pilar tersebut. Pertama dengan melakukan coaching clinic atau pelatihan bagi seluruh komponen dalam Liga, baik itu perangkat pertandingan termasuk wasit dan hakim garis, panitia pelaksana, pelatih bahkan pemainnya sekaligus.

AMMAN tidak main-main dalam menjalankan program PPM-nya. Tidak tanggung-tanggung dua klub kasta tertinggi di Indonesia digandeng. PSS Sleman dan Persija Jakarta. Sejauh ini bahkan sudah ada 12 talenta muda dari tanah Sumbawa Barat yang dikirim untuk mengikui camp pelatihan di sana. Kemudian AMMAN juga mengirim pelatih-pelatih di Sumbawa Barat untuk menimba ilmu di Persija Jakarta. Total ada 10 pelatih yang mendapatkan materi kepelatihan sudah berstandar internasional. Kita tahu pelatih kepala Persija, Thomas Doll merupakan mantan pemain Jerman dan juga saat ini sebagai pelatih yang berkiblat pada sepak bola modern. “Bersama Persija pelatihan pelatih. Kemudian buat anak-anak ada beasiswa di PSS Sleman Academy 12 anak dikirim,” ujar Aji.

Tidak sampai di situ. Baru-baru ini bahkan salah satu raksasa sepak bola eropa dari negara dengan tradisi kental dengan sepak bola yakni BVB Borussia Dortmund juga digandeng untuk mendukung program PPM yang diusung AMMAN.

Bisa kita lihat bagaimana sepak bola mampu menjadi magnet kuat dalam menginisasi suatu perubahan. Transformasi sepak bola yang diusung AMMAN ini tentu mengingatkan kita dengan tranformasi yang diusung Arab Saudi. Bedanya, klub-klub liga Arab memilih jalan pintas dengan memboyong para super star lapangan hijau seperti Cristiano Ronaldo, Karim Benzema hingga nama terakhir yaitu Neymar dari PSG. Sementara AMMAN memilih untuk berkontribusi terhadap pengembangan masyarakat khususnya dan juga persepakbolaan Indonesia secara keseluruhan melalui perubahan mendasar pada sistem pengembangan sepak bola di Sumbawa Barat.

Keterlibatan pihak yang sudah khatam betul tentang seluk beluk dunia sepak bola modern membuktikan sport development program (S4D) yang diusung perusahaan jadi komponen krusial dalam program PPM. Apa yang dilakukan di AMMAN di Kabupaten Sumbawa Barat bisa jadi model bagi daerah-daerah lain dalam membina dan mengembangkan sepak bolanya.

Setelah pengembangan sumber daya masyarakat melalui S4D sedang berjalan maka secara paralel dua pilar lainnya juga bisa  terwujud yaitu ekonomi dan pariwisata berjelanjutan. Liga KSB menjadi hiburan yang melahirkan perputaran ekonomi setiap pertandingan. Kemudian ada juga pariwisatanya karena setiap pertandingan membawa penonton atau turis, minimal turis domestik. “Ekonomi kita fasilitasi setiap pertandingan ada tenda, meja untuk warga jualan dan itu ramai di lapangan masyarakat. Ada juga turis meskipun baru dan belum banyak tapi ini milestone penting,” ujar Aji.

Sementara itu, Priyo Pramono, Vice President Social Impact AMMAN, menyatakan bahwa sebagai salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia, AMMAN berupaya untuk memberikan warisan terbaik dengan terciptanya sebuah ekosistem sosial budaya yang dinamis, di komunitas sekitar wilayah operasinya, yang memberikan ruang sebesar-besarnya untuk pemuda-pemudi mengembangkan diri sebaik mungkin.

“AMMAN berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sepakbola KSB dengan melaksanakan berbagai Festival Sepakbola, memberikan berbagai pelatihan dan sertifikasi untuk asosiasi sepak bola lokal, pelatih, wasit dan perangkat pertandingan, serta menjalankan Liga Sepakbola yang profesional.  Selain itu, dalam waktu dekat kita akan kembangkan liga sepakbola wanita dan juga kegiatan olahraga paralimpik,” kata Priyo.

Dengan membangun sebuah wadah olah raga yang berkualitas, pihak AMMAN berharap pengembangan talenta-talenta muda di bidang keolahragaan serta pengembangan diri sendiri, berpotensi mencetak berbagai prestasi sampai ke tingkat nasional dan internasional, baik dalam edukasi maupun keolahragaan.

Pemerintah menyambut baik inisiatif AMMAN yang mampu menemukan dan turut aktif mengembangkan potensi masyarakat di sekitar wilayah operasinya di Sumbawa Barat. Selain mengembangkan potensi sumber daya alam berupa mineral tembaga dan berkontribusi dalam penerimaam negara, kehadiran AMMAN ternyata juga langsung memberikan manfaat terhadap masyarakat.

“Ini memang sudah diamanatkan oleh pemerintah dan Amman jadi salah satu perusahaan yang mampu mengemban amanat itu dengan baik melalui Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang sedang dijalankan,” kata Agung Pribadi, Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerjasama (KLIK) Kementerian ESDM.

Lebih lanjut dia meminta agar program PPM yang sudah dijalankan bisa terus berlanjut. Selain itu Agung menuturkan agar tujuan utama membuat masyarakat menjadi mandiri harus tetap jadi target utama. Perusahaan diharapkan bisa mendorong agar program PPM yang saat ini sedang diusung nantinya tetap berjalan tanpa campur tangan perusahaan. “Jadi goal-nya diharapkan masyarakat nanti bisa menjalankan program ini secara mandiri, tidak lagi mengharapkan bantuan. Ini lah esensi dari program PPM yang diamanatkan oleh pemerintah,” ujar Agung.