JAKARTA – Gas di Blok A yang dikelola PT Medco E&P Indonesia (Medco E&P) kembali dialirkan usai perawatan fasilitas produksi. Ronald Gunawan, Direktur Utama PT Medco E&P Indonesia, mengatakan pada Jumat (6/3), Blok A telah kembali beroperasi penuh dan mengalirkan gas dari sumur di Blok A, Aceh.

“Medco E&P telah berhasil menyelesaikan program pemeliharaan tahunan terjadwal pada fasilitas Central Processing Plant (CPP),” kata Ronald saat diskusi dengan media di Jakarta, Jumat (6/3).

Ia menuturkan Blok A sudah sekitar setahun memproduksi gas sehingga diperlukan perawatan beberapa fasilitas agar produksinya bisa optimal. Namun perawatan harus dilakukan lebih lama lantaran kondisi alam, dimana lokasi Blok A yang terus diguyur hujan deras sehingga mengakibatkan adanya pergeseran tanah. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka Medco berinisiatif untuk memperkuat tanah terlebih dulu.

Semula perawatan direncanakan dilakukan selama satu bulan, tapi diperlukan waktu lebih lama hampir sekitar dua bulan.

“Terdapat perpanjangan waktu untuk mengatasi dampak stabilitas tanah akibat curah hujan yang tinggi,” ujar Ronald.

Ronald Gunawan menyampaikan terima kasih kepada BPMA (Badan Pengelola Migas Aceh) dan pemangku kepentingan lain atas dukungan untuk terus memastikan komitmen kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.

Produksi rata-rata Blok A bisa mencapai 58 BBTUD, yang langsung dialirkan ke pipa gas untuk dipasarkan oleh Pertamina kepada konsumen akhir. Berdasarkan data Bada Pengelola Migas Aceh (BPMA), memiliki cadangan gas lebih dari 450 BCF.

Medco E&P melakukan pengembangan sumur-sumur gas di lapangan-lapangan blok A seperti lapangan Alur Siwah, Alur Rambong dan Julu Rayeuk. Gas dari sumur-sumur tersebut kemudian diolah di fasilitas Central Processing Plant (CPP) Alur Siwah, kemudian disalurkan dan dimanfaatkan untuk kebutuhan domestik. Diantaranya, potensi gas yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik.(RI)