JAKARTA – Pembangunan pipa gas ruas Cirebon – Semarang (Cisem) oleh PT Rekayasa Industri (Rekind) akhirnya akan dilanjutkan setelah mangkrak selama lebih dari 13 tahun.

M Fanshurullah Asa, Kepala Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas), mengatakan  kontraktor yang membangun pipa transmisi gas Cisem sudah ditetapkan sejak Maret 2006 melalui proses lelang yang dimenangkan Rekind. Namun sejak ditetapkan sebagai pemenang, Rekind tidak kunjung membangun pipa dengan panjang 255 kilometer (km) tersebut.

Dalam pelaksanaannya pembangunan pipa Cirebon – Semarang mengalami keterlambatan selama 13 tahun karena adanya kendala jaminan pasokan gas bumi yang bisa digunakan sebagai base line untuk pembangunan ruas pipa transmisi Cirebon – Semarang.

“Selain itu juga terjadinya perbedaan asumsi keekonomian yang berubah saat ini dibanding 2006. Sejak September 2017 secara aktif BPH Migas melakukan koordinasi dengan PT Rekayasa Industri, Ditjen Migas, SKK Migas dan pihak terkait untuk mendorong agar pembangunan ruas Cirebon – Semarang dapat terlaksana,” kata Fanshurullah disela konferensi pers di kantor BPH Migas, Jakarta, Rabu (5/2).

Rekind sudah melakukan perjanjian dengan beberapa perusahaan yang nanti akan menjadi shipper. Nantinya para shipper  yang akan mencari konsumen akhir gas yang akan melalui ruas pipa transmisi Cisem. Untuk tarif toll-fee tidak akan ada perubahan atau sesuai dengan hasil lelang terdahulu yakni US$ 0,36 per MMBTU.

Tahap konstruksi akan dimulai pada pekan ini dan dijadwalkan pembangunannya akan berlangsung selama dua tahun.

“Saya sudah lapor pembangunan pipa Cisem ke Pak Menteri ESDM pada 3 Februari dan tanggal 7 Februari ini akan dilakukan groundbreaking pembangunan pipa Cisem rest area tol di Batang,” ungkap  Fanshurullah.

Pipa transmisi gas Cisem diharapkan dapat mendorong pengembangan kawasan industri baru di sepanjang jalur pipa dari Cirebon hingga Semarang, sehingga ada peralihan penggunaan bahan bakar.

“Para pelaku industri diharapkan dapat beralih dari penggunaan bahan bakar, khususnya HSD dengan memanfaatkan gas bumi dalam pengoperasiannya, sehingga kita dapat memaksimalkan pemanfaatan gas domestik,” katanya.

Pipa Cisem memiliki diameter 28 inchi dengan panjang 255 km dan berkapasitas pengangkutan gas sekitar 350-500 mmscfd dengan total perkiraan biaya investasi mencapai US$ 169,41 juta.(RI)