JAKARTA – Penyelesaian pembahasan blok terminasi menjadi target utama dari Djoko Siswanto dalam menjalankan tugas sebagai direktur jenderal minyak dan gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang baru setelah menggantikan Ego Syahrial.

Penandatanganan kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) blok terminasi ditargetkan pada pekan depan.

“Kontrak PSC delapan wilayah kerja (WK) kemarin dipercepat saja, kalau bisa minggu depan,” kata Djoko ditemui seusai pelantikan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jakarta, Rabu (28/3).

Djoko mengatakan saat ini masih dilakukan pembahasan antara PT Pertamina (Persero) dengan calon partnernya.

Pemerintah sudah menetapkan hak partisipasi (participating interest/PI) masing-masing WK terminasi. Pertamina memiliki hak partisipasi mayoritas dan pemerintah daerah secara otomatis juga telah mendapatkan 10%.

“PI yang sudah dibagi itu sudah ditetapkan pemerintah. Ya kerja sama nanti kontraktor lama dan baru dengan Pertamina untuk jalankan ini (blok terminasi),” ungkap Djoko.

Dari delapan WK Migas terminasi, terdapat empat WK yang PI-nya dibagi dengan partner atau kontraktor lainnya, yaitu WK Tuban dengan Pertamina mendapatkan PI sebesar 78,75% dan badan usaha lain 11,25%. WK Ogan Komering Pertamina sebesar 75% dan PI badan usaha lain ditetapkan 15%.

WK Sanga Sanga Pertamina mendapatkan jatah PI sebesar 67,5% dan badan usaha lainĀ  22,5%. Untuk WK Southeast Sumatera (SES), PI Pertamina dipatok sebesar 70,55% serta badan usaha lain sebesar 19,45%.

Djoko menegaskan ketetapan pembagian PI tersebut bersifat wajib, namun pemerintah tidak akan melarang jika porsi badan usaha lain tersebut berubah menjadi lebih besar nanti bisa dibicarakan secara business to business antara Pertamina dan calon partner.

Kontraktor yang berminat meningkatkan porsi PI dipersilahkan bernegosiasi dengan Pertamina. Dengan demikian harus membeli atau mengakuisisi PI tersebut dari Pertamina.

“Beli PI kan nanti yang diluar ditetapkan pemerintah. Jadi nanti B to B. Jadi kalau mau lebih porsinya dari itu (porsi), B to B dengan Pertamina,” tandas Djoko.(RI)