JAKARTA — Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) dan Swiss State Secretariat for Economic Affairs SECO melalui proyek Renewable Energy Skills Development (RESD) mendukung peningkatan kompetensi dua puluh aparatur terkait pasar karbon dan pengembangan proyek karbon sektor energi melalui pelatihan yang difasilitasi oleh tenaga ahli Swiss, Southpole, dari tanggal 4-5 Oktober 2023 berlokasi di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE).

Pelatihan ini diikuti oleh aparatur Direktorat Jenderal EBTKE, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, dan BPSDM ESDM. Materi pelatihan mencakup dasar-dasar dan tren pasar karbon, siklus pengembangan proyek karbon di sektor energi, Perjanjian Paris dan Artikel 6, dan peran Kementerian ESDM dalam fasilitasi akses pasar karbon Indonesia.

“Seiring dengan perkembangan pasar karbon internasional dan diluncurkannya bursa karbon oleh Presiden Joko Widodo pada 29 September 2023, pelatihan teknis pasar karbon dan pengembangan proyek karbon ini sangat penting guna mendukung kemampuan Kementerian ESDM dalam memimpin transisi energi Indonesia melalui pengembangan dan pelaksanaan proyek-proyek karbon inovatif di sektor energi yang mendukung pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC) sekaligus meningkatkan keamanan energi dan ketangguhan ekonomi Indonesia,” kata Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi A. Susetyo Edi Prabowo, dalam sambutannya.

Selama kegiatan pelatihan yang meliputi tanya jawab, kuis, dan simulasi pengembangan proyek karbon, para peserta menunjukkan minat dan semangat yang tinggi.

Sylvania Marchellina Suhartono, dari Direktorat Jenderal EBTKE, menyampaikan bahwa pelatihan ini menambah wawasan tentang pasar karbon dan nilai ekonomi karbon terkait proyek energi terbarukan seperti proyek konservasi energi, panas bumi, dan proyek energi terbarukan lainnya. “Pelatihan dua hari ini padat informasi dan sangat bermanfaat serta relevan bagi pelaksanaan program unit kerja kami,” ujarnya.

Martin Stottele, selaku Team Leader RESD mengatakan Swiss memiliki pengalaman yang luas dan merupakan salah satu negara terdepan dalam penggunaan perdagangan karbon sebagai suatu instrumen untuk mencapai sasaran penurunan gas rumah kaca sesuai dengan komitmen Perjanjian Paris.
“Proyek RESD sebagai kerja sama antara Pemerintah Swiss dan Pemerintah Indonesia berharap agar pelatihan ini dapat mendukung upaya Indonesia khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam mengawal dan mengembangkan proyek-proyek karbon di sektor energi sehingga mendorong penurunan emisi gas rumah kaca dan pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia,” katanya.(RA)