JAKARTA – Rencana PT Vivo Energi Indonesia yang akan menjual BBM RON 90 dengan harga lebih murah ketimbang Pertalite yang juga RON 90 dan merupakan BBM bersubsidi dinilai bukan hal mustahil. Sontak rumor itu membuat banyak pihak bertanya-tanya jika sampai benar terjadi kenapa Vivo bisa jual harga BBM lebih murah ketimbang Pertamina padahal RON atau kualitasnya sama.

Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif Reforminer Institute, menyatakan secara keekonomian sangat memungkinkan bagi Vivo menjual murah BBM dengan RON 90 apalagi ditunjang dengan harga minyak yang rendah. Namun dia memberikan catatan hal itu bisa terjadi lantaran Vivo hanya menjual BBM di kota-kota besar saja dan jumlah SPBU-nya pun sedikit.

“Secara ekonomi bisa saja. Sangat logis dalam penjelasan teknis dan ekonominya. Jika hanya bisnis di kota-kota besar saja pasti bisa dan sangat memungkinkan,” kata Komaidi saat dihubungi Dunia Energi, Kamis (13/10).

Kondisi Vivo berbanding terbalik dengan Pertamina yang diamanatkan untuk menyalurkan BBM di seluruh wilayah Indonesia yang harus melalui berbagai moda transportasi dan sudah barang tentu membuat biaya distribusi membengkak.

“Sementara Pertamina-kan ke semua wilayah termasuk wilayah yang tidak ekonomis seperti daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Biaya distribusinya tentu beda kirim BBM ke Papua dan hanya di Ciputat,” jelas Komaidi.

Untuk itu jika mau pemerintah harus melihat kondisi itu secara adil dan bisa saja memberikan penugasan ke Vivo untuk ikut menyalurkan BBM secara merata ke daerah tidak hanya di kota besar.

“Sehingga Pemerintah juga perlu adil dalam banyak hal. Maksudnya Vivo juga didorong ke daerah kering juga. Jualan juga ke Papua dan wilayah timur lain,” kata Komaidi.

Sebelumnya Saleh Abdurrahman, Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas), mengungkapkan bahwa Vivo boleh-boleh saja menjual BBM RON 90 namun mereka tidak akan mendapatkan perlakuan seperti Pertamina yakni mendapatkan biaya kompensasi atau penggantian untuk menutup selisih harga keekonomian dan harga jual. “Jual (RON 90) boleh, tapi tidak dapat kompensasi,” tegas Saleh.

Pemerintah diketahui akan secara resmi benar-benar menghapus perederan BBM RON 88 atau Premium mulai tahun depan. Selain itu, jenis RON paling terendah yang boleh dijual juga akan diubah menjadi RON 90. (RI)