JAKARTA – PT Pertamina (Persero) akhirnya menunjuk Ernie D Ginting untuk mengisi kekosongan jabatan Direktur Utama PT Pertamina Power Indonesia (PPI) menggantikan Ginanjar yang diberhentikan beberapa bulan lalu. Ernie sebelumnya menjabat sebagai Vice President Corporate Strategic Planning Pertamina.

Tantangan kini dihadapi Ernie, khususnya dalam proyek pembangkit listrik yang sedang dikerjakan PPI. Ia memimpin salah satu anak usaha Pertamina yang sedang mengerjakan proyek besar dan pertama digarap perusahaan pelat merah di sektor pembangkit listrik tenaga gas dengan kapasitas besar,  Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 1.

Ernie menyatakan setelah ditunjuk sebagai direktur utama, salah satu fokus kerjanya adalah memastikan kompetensi dan kapabilitasnya PPI sebagai penyedia energi bersih.

“Ke depan, perusahaan akan terus berkomitmen memperluas pengembangan energi bersih, baik dengan membangun pembangkit listrik baru maupun dengan mengakuisisi pembangkit listrik yang sudah ada, baik untuk proyek-proyek di luar Pertamina, maupun di internal di lingkungan Pertamina,,” kata Ernie dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/3).

Progres pembangunan PLTGU Jawa 1 yang berkapasitas 1760 megawatt (MW) sampai dengan Januari 2020 telah mencapai 58% dan ditargetkan mencapai COD pada 2021. Dari aspek safety, proyek ini telah mencapai delapan juta jam kerja aman tanpa kecelakaan. Hal ini menjadi komitmen PPI sebagai pemegang saham untuk terus berkomitmen menyelesaikan pembangunan proyek secara ontime, on budget dan on quality.

Selain IPP Jawa-1, beberapa proyek yang telah dioperasikan perusahaan antara lain Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 4 MW, berlokasi di area Kilang LNG Badak, Kalimantan Timur, kemudian Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg), yang berasal dari pengolahan limbah kelapa sawit dengan kapasitas 2.4 MW yang merupakan hasil kerjasama antara PPI dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, serta Proyek Pengoperasian dan Perawatan (O&M) PLTBg milik PTPN II di area Kwala Sawit dan Pagar Merbau, Sumatera Utara, dengan total kapasitas 2 MW.

Selain itu, PPI juga melebarkan bisnisnya di luar negeri dengan ikut ambil bagian dalam rencana pengembangkan PLTGU berkapasitas 1.200 MW di Bangladesh. Proyek ini telah memperoleh persetujuan dari BPDB yang merupakan perusahaan listrik Bangladesh dan dalam tahun ini Proyek ditargetkan mendapatkan Letter of Intent dari Prime Minister Bangladesh.

Lebih lanjut Ernie menyampaikan bahwa khusus untuk di lingkungan internal Pertamina, PPI akan menjadi penyokong kebutuhan Power Pertamina di sisi upstream, midstream dan downstream.

“Contohnya pada kilang-kilang Pertamina, wilayah kerja hulu migas, baik yang saat ini telah beroperasi maupun pengelolaan blok-blok migas yang telah dipercayakan Pemerintah untuk dialihkan ke Pertamina, termasuk Blok Rokan yang selama ini di-supply oleh MCTN. Hal ini tentunya menunjukkan penegasan aspirasi Pertamina dalam mendukung perwujudan pengembangan energi bersih di Tanah Air,” kata Ernie.(RI)