JAKARTA – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mematok target investasi migas tahun ini mencapai US$17 miliar dengan rincian investasi sektor hulu sebesar  US$12,872 miliar dan hilir migas US$4,128 miliar.

Tutuka Ariadji, Dirjen Migas Kementerian ESDM, mengungkapkan investasi sektor hulu didominasi dari berbagai kegiatan untuk menopang produksi sementara untuk hilir investasi akan didominasi oleh investasi dari Pertamina yang tengah mengerjakan proyek kilang.

“Ini hilir banyak ke pengolahan nilainya US$3,41 miliar ada pengangkutan niaga. Jadi, hilir juga kami  perhatikan. Kalau hulu tadi paling besar di produksi US$8,2 miliar, kegiatan pengembangan sumur US$2,36 miliar serta kegiatan eksplorasi US$1,3 miliar,” kata Tutuka dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (19/1).

Untuk menarik investasi, pada tahun ini pemerintah akan menyiapkan penawaran atau lelang sebanyak 12 blok migas. “Dari pelaksanaan kegiatan tersebut diharapkan akan menarik investor untuk berinvestasi dan membangkitkan kembali gairah kegiatan usaha hulu migas di Indonesia,” ujar Tutuka.

Pemanfaatan gas untuk domestik untuk tahun ini juga ditingkatkan hingga 66%. Sementara terkait lifting migas, berdasarkan hasil Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, ditargetkan sebesar 703 ribu barel per hari (BPH) minyak dan lifting gas bumi sebesar 1.036 juta barel setara minyak per hari (Barrel Oil Equivalent Per Day (BOEPD) dengan ICP Rata-rata sebesar US$63 per barel.

Pada 2022, tutur Tutuka, pembangunan infrastruktur migas juga masih akan terus dilaksanakan. Sesuai dengan hasil Rapat Kerja dengan Komisi VII, disepakati pembangunan jargas pada 2022 sebanyak 40.000 sambungan rumah (SR). Sementara kegiatan pendistribusian converter kit untuk nelayan ditargetkan sebanyak 30.000 paket dan  petani sebanyak 30.000 paket.

Di samping itu, Tutuka menuturkan pada tahun ini akan menjadi penanda dimulainya kegiatan pembangunan Pipa Transmisi Ruas Semarang-Batang sebagai bagian dari ruas Cirebon-Semarang. (RI)