JAKARTA – Pertamina International Shipping (PIS) memastikan kondisi geopolitik dan perang tarif antara Amerika Serikat dan China yang tengah terjadi belum akan berdampak terhadap operasional PIS sebagai perusahaan logistik.

Kebijakan strategi perusahaan yang dijalankan saat ini dinilai mampu jadi tameng sehingga perusahaan tidak terdampak secara serius atas kondisi yang sedang terjadi.

Eka Suhendra, Direktur Perencanaan Bisnis PIS, menjelaskan bahwa portofolio pasar PIS yang sudah terbangun saat ini membuat bisnis PIS tidak rapuh ditengah berbagai tantangan.

“Dalam jangka panjang, kami melihat bahwa turbulensi geopolitik ini merupakan tantangan lain. Kami telah menghadapi tantangan ini beberapa tahun yang lalu dan kami percaya bahwa untuk membuat perusahaan pelayaran yang kuat, kami perlu memaksimalkan pasar itu sendiri,” jelas Eka dalam sesi media briefing Indonesia Maritime Week 2025, Rabu (30/4).

Menurut Eka kekuatan armada serta variasi jalur pelayaran yang dimiliki PIS sekarang termasuk dominasi pasar yang saat ini masih di domestik memberikan nilai plus tersendiri ditengah berbagai tantangan geopolitik dan perang tarif.

“Kami percaya bahwa campuran antara jenis kargo kapal dan rute yang kami miliki akan memainkan peran penting dalam memastikan perusahaan dapat bertahan selama turbulensi ini,” ungkap Eka.

Dalam periode empat tahun terakhir, PIS kata Eka memang terlihat lebih gencar memulai bisnis lain di luar Indonesia misalnya seperti dry bulk, amonia, dan petrokimia. Selain itu PIS juga sudah merancang bisnis baru di pengangkutan karbon CO2 dengan menginisiasibeberapa kolaborasi di barat dan timur untuk memastikan bahwa ketika waktunya tiba, akan siap untuk bisnis baru.

“Saat ini, kami sudah memiliki lebih dari 62 rute internasional dan kami telah menandatangani kewajiban domestik untuk melayani grup kami dan mendistribusikan energi ke seluruh negara,” kata Eka.

Dia tidak menampik, PIS sempat menghadapi kesulitan dalam periode perang tarif dan memanasnya geopolitik. Misalnya saja PIS harus meningkatkan biaya untuk memastikan kapal keamanan kapal untuk melewati beberapa lokasi di dunia.

“Kami memiliki beberapa solusi saat ini, jadi ini adalah pelajaran yang baik yang dapat kami dapatkan dari situasi ini. Kami percaya bahwa PIS, dengan melakukan ekspansi internasional, juga membuka beberapa cabang di Singapura, Dubai, dan London, dan kami berharap dapat membuka cabang lain di bagian dunia lain untuk mencakup seluruh dunia dalam pasokan dan permintaan kapal secara global,” jelas Eka. (RI)