JAKARTA – Pengerjaan proyek pipa transmisi ruas Cirebon – Semarang (Cisem) tahap I terus dikebut. Maklum saja ruas pipa gas ini jadi salah satu yang paling krusial di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Saat ini proyek pipa Cisem I dikerjakan di ruas Semarang-Batang.

Hingga pekan lalu, progress pembangunan telah mencapai 79,71%, di atas target 78,78%.

Pembangunan pipa transmisi gas bumi CISEM Tahap I ruas Semarang-Batang merupakan proyek multi years dari Kementerian ESDM untuk membangun jalur pipa gas 20” sepanjang ± 60 km yang telah dimulai pada Mei 2022 dan direncanakan rampung Agustus tahun 2023.

“Sampai dengan tanggal 22 Februari 2023, progress pembangunannya telah mencapai 79,71% dari rencana yang ditargetkan 78,78%,” ujar Laode Sulaeman, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, (27/2).

Pembangunan CISEM tahap I ruas Semarang-Batang merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk meningkatkan akses gas bumi bagi seluruh masyarakat maupun industri. Pipa transmisi ini diharapkan dapat meninggkatkan aksesibilitas gas bumi yang sebagian besar berasal dari lapangan gas di Jawa Timur dapat sampai ke wilayah Jawa Tengah untuk memenuhi kebutuhan industri yang sedang berkembang.

Untuk jangka panjang, Pemerintah juga telah menyiapkan usulan untuk pembangunan CISEM tahap II ruas Batang-Cirebon, sehingga nantinya infrastruktur gas bumi dari Sumatra dapat tersambung hingga Jawa Timur.

Interkoneksi pipa ini memperkuat rantai suplai pasokan gas bumi dan dapat diakses masyarakat dengan harga terjangkau secara berkelanjutan, terutama untuk kebutuhan sektor industri eksisting di sepanjang jalur pipa dan kawasan-kawasan industri yang akan segera beroperasi di beberapa wilayah. Antara lain, Kawasan Industri Terpadu Batang, Kawasan Ekonomi Khusus Kendal dan Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang di Jawa Tengah, serta kawasan industri lainnya yang sedang dalam proses perencanaan.

Didik Purbadi, Direktur PT. Kawasan Industri Kendal, menjelaskanketersedian gas bumi merupakan salah satu daya tarik investor untuk membangun dan mengembangkan industrinya di Kawasan Ekonomi Khusus Kendal. “Untuk saat ini, kebutuhan gas di wilayah industri tersebut masih menggunakan gas CNG yang disediakan oleh PT Pertamina Gas Negara dengan kapasitas 0,3 MMSCFD dan akan meningkat hingga 4,48 MMCSFD di akhir tahun 2023,” ujar Didik.

Dengan terbangunnya pipa CISEM tahap I ini, diproyeksikan ada tahun 2025 terdapat 26 Industri yang akan menggunakan gas bumi pada kawasan tersebut dengan kebutuhan mencapai kurang lebih 40 MMSCFD. (RI)