JAKARTA – PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Refining & Petrochemical, PT Kilang Pertamina International (PT KPI) fokus untuk ekpansi bisnisnya di sektor petrokimia. Belum lama ini PT KPI meneken nota kesepahaman untuk penjajakan kerjasama dengan ADNOC, perusahaan energi asal Uni Emirat Arab.

Penandatanganan tersebut dilaksanakan disela puncak kegiatan Business 20 (B20) di Bali beberapa waktu lalu. PT KPI dan ADNOC bakal menjajaki kerjasama produksi Polyolefin di Indonesia dengan periode perjanjian selama satu tahun.

Pjs Corporate Secretary PT KPI, Milla Suciyani, mengungkapkan potensi area kerja sama dengan ADNOC yakni, mengeksplor kesempatan partisipasi dalam proyek cracker dan turunan baru dari proyek Polyolefin KPI di Indonesia, selain Proyek Olefin Complex Tuban.

“Dalam kerjasama tersebut, ADNOC berminat dan mensyaratkan adanya pemanfaatan teknologi ADNOC untuk produk Polyolefin, termasuk potensi pemasaran produk Polyolefin oleh ADNOC serta suplai feedstock seperti naphta, LPG dan Propane,” kata Milla.

Saat ini KPI memang tengah gencar meningkatkan kapasitas kilangnya tidak hanya untuk BBM tapi juga petrokimia. Selain mengelola enam kilang existing di Indonesia, KPI secara legal mengelola dua anak perusahaan, yaitu PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PT PRPP) dan PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB).

Menyusul adanya restrukturisasi Legal End State di tubuh PT Pertamina (Persero), PT KPI memasuki masa transisi sebagai Subholding Refining & Petrochemical yang bertanggung jawab dalam pengelolaan proses bisnis end-to-end kilang minyak dan petrokimia mulai dari pengadaan minyak mentah (feedstock), pengolahan dan pengelolaan produk termasuk pembangunan infrastruktur kilang. (RI)