JAKARTA – PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui anak usahanya PT Kariangau Gapura Terminal Energi (KGTE) menargetkan pembangunan layanan fasilitas penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) di Kalimantan Timur tuntas pada 2023. Indika sebelumnya  telah menandatangani Storage Fasilities Agreement dengan PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (Exxon Mobil) pada 12 April 2018.

“Sebesar 25% dari total investasi US$108 juta akan dikeluarkan akhir tahun ini untuk memulai tahap awal konstruksi fuel storage di Kalimantan. Sisanya, 75% investasi akan dikeluarkan 2019. Kapasitasnya 100 juta liter,” kata Azis Armand, Managing Director dan Chief Executive Officer Indika di Jakarta, Rabu (24/10).

Kariangau Gapura akan membangun, memiliki, dan mengoperasikan terminal di Kalimantan Timur untuk menyimpan dan mengirimkan produk bahan bakar maupun layanan terkait lainnya secara eksklusif untuk ExxonMobil.

Total nilai proyek mencapai US$108 juta atau setara Rp1,5 triliun. Kontrak layanan fasilitas penyimpanan untuk ExxonMobil memiliki durasi 20 tahun dengan opsi perpanjangan 10 tahun.

“Perjanjian untuk membangun dan mengoperasikan fasilitas penyimpanan dan pengiriman produk bahan bakar dengan ExxonMobil  sangat strategis dan menunjukkan kepercayaan yang tinggi dan hubungan baik dengan mitra kami,” kata Azis.

Retina Rosabai, Chief Financial Officer Indika, mengungkapkan 25% investasi proyek akan berasal dari kas internal perusahaan. Sisanya, 75% berasal dari pinjaman bank.

“Akhir tahun ini ekspektasi investasi yang akan dikeluarkan US$20 juta, ini dari kas internal. Selebihnya dari bank financing, ada tiga bank yang saat ini sedang finalisasi,” kata Retina.(RA)