JAKARTA – PT Badak NGL dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN), PT Pertamina Patra Niaga (PPN) dan PT Pertamina Power Indonesia (PPI) menandatangani Head of Agreement (HoA) dan Memorandum of Understanding (MoU) pemanfaatan infrastruktur kilang LNG Badak.

Kesepakatan tersebut akan meliputi tiga hal penting yakni pemanfaatan fasilitas kilang LNG Badak untuk LNG hub antara Badak NGL dan PGN (dalam HoA) dan pemanfaatan untuk LPG hub antara Badak NGL dan PPN (dalam HoA). Lainnya, pemanfaatan dan ekspansi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kawasan  Badak antara perusahaan dan PPI (dalam MoU).

Kesepakatan kerja sama ditandatangani oleh Direktur Utama PGN M Haryo Yunianto, Direktur Utama PPN Alfian Nasution, Direktur Utama PPI Dannif Danusaputro, dengan President Director & CEO PT Badak NGL Gema Iriandus Pahalawan.

Mulyono, Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, mengatakan infrustruktur kilang LNG Badak berpotensi untuk digunakan sebagai sarana pendukung bisnis gas di Indonesia. Salah satunya yaitu, tangki-tangki penyimpanan LNG dan LPG yang dapat digunakan sebagai sarana penyimpanan dan penyaluran LNG dan LPG yang dimiliki oleh PGN dan PPN.

Selain itu, PLTS yang telah terpasang di area kilang LNG Badak atas kerja sama Badak NGL dan PPI sebelumnya juga dapat dikembangkan ditingkatkan kapasitasnya untuk mendukung program Green Energy Pertamina.

“Saya sudah lihat langsung, fasilitas LNG Badak ini bagus sekali. Dermaganya sangat terawat sekali.  Tangki LPG nya berkapasitas 200 ribu (m3), ini akan mejadi yang terbesar yang kami  miliki, dan akan berpotensi mengurangi 3 atau 4 kapal LPG floating storage. Ini luar biasa,” ungkap Mulyono, Rabu (20/10).

Gema Iriandus menuturkan saat ini Badak NGL dihadapkan pada tantangan untuk melakukan transformasi bisnis perusahaan. Menurutnya, dengan kerja sama ini diharapkan menjadi pembuka jalan bagi perusahaan untuk terus berkembang dan tetap memberikan kontribusi bagi Pertamina Group maupun bagi negara. Ia menjelaskan posisi kilang LNG Badak strategis, mengingat lokasi Bontang saat ini berjarak sekitar 200 kilometer dari calon Ibu Kota Negara.

“Ini akan menjadi kesempatan buat kami bekerja sama dengan berbagai pihak, yang merupakan potensi besar sekali dalam pemanfaatan hub LPG, hub LNG maupun regasifikasi LNG. Harapan kami, ini merupakan awal yang baik, kerjasama yang baik dan kebersamaan di Grup Pertamina,” kata Gema.(RI)