DUBAI – PT Pertamina International Shipping (PIS) makin agresif untuk ekspansi pasar internasional dengan membuka branch office PIS Middle East di Dubai, Uni Emirat Arab, pada Jumat (23/12).

Pembukaan kantor PIS di Dubai ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto, Duta Besar RI untuk UAE Husin Bagis, Konsulat Jenderal RI untuk Dubai Candra Negara, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, dan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama.

Susyanto mengapresiasi kehadiran kantor PIS di Dubai, sebagai representasi BUMN di internasional dam diharapkan Pertamina bisa berbicara lebih banyak di bisnis perkapalan.

“Kami dari Kementerian BUMN sangat senang dan kantor PIS Middle East bisa menjadi hub distribusi energi yang lebih luas dan bukti jawaban bahwa Pertamina telah menunjukkan komitmen BUMN go global,” ujar Susyanto, Sabtu (24/12).

Sementara itu, Nicke Widyawati Direktur Utama PT Pertamina (Persero) yakin kantor cabang di Dubai ini bisa menjadi vehicle PIS ke depan untuk meningkatkan revenue khususnya pada pasar internasional.

Potensi pengembangan bisnis PIS, kata Nicke, masih sangat besar dan terbuka lebar. Apalagi paska berkolaborasinya PIS dengan salah satu perusahaan perkapalan terbesar di dunia asal Jepang, NYK.

“Kita perlu meningkatkan standar global dari PIS agar bisa setara dengan global company lain. Transisi energi harus diantisipasi dari sekarang. PIS kini sudah berusia enam tahun dan memiliki dua cabang, kita tunggu pasar lainnya karena saat ini sudah ada 18 rute internasional. Ini luar biasa,” ujar Nicke.

Basuki Tjahaja Purnama Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), menegaskan peran perusahaan pelat merah dalam Indonesia Incorporated, di mana BUMN didorong untuk go global guna meningkatkan pendapatan dan nilai tambah lainnya.

“PIS memerlukan strategic partner untuk maju, apalagi dengan perkembangan bisnis saat ini, transisi energi, sudah harus disiapkan. Pertamina sekarang sudah bertransformasi, kita semakin terbuka untuk bekerjasama dengan siapapun selama kerjasamanya saling menguntungkan, adil, dan tidak berbelit-belit,” ujar Basuki.

PIS Middle East atau PIS Dubai merupakan kantor cabang perwakilan PIS kedua yang berada di luar negeri. Sebelumnya, PIS telah memiliki Pertamina International Shipping Pte Ltd (PIS PL) yang beroperasi di Singapura sejak 2018.

PIS PL atau PIS Singapore terbukti mampu memperluas jangkauan pasar PIS di pasar regional, bahkan global. Sehingga PIS menjadi perusahaan pelayaran bertaraf internasional yang memiliki lebih banyak eksposur. Hal tersebut membantu pertumbuhan revenue bagi PIS secara agresif hingga 143,7% pertahun dalam 5 tahun terakhir.

Secara geografis, pembukaan PIS Dubai membuat perbedaan selisih waktu semakin tipis, sehingga bisa lebih masif untuk menyasar pasar di kawasan Timur Tengah, Africa, Eropa, dan Amerika.

Yoki Firnandi, CEO PIS, mengungkapkan, UEA saat ini tercatat sebagai top 5 hub maritime di dunia menurut ISCD Index dan merupakan lokasi bunkering port terbesar ke-3 di dunia setelah Singapore dan Rotterdam.

“Pembukaan PIS Middle East untuk menjawab tantangan meningkatkan non captive yang ditargetkan naik dari 8% ke 10% di tahun depan. PIS siap untuk meningkatkan pangsa pasar di Middle East dan Mediterania,” ujar Yoki.

Selain itu, tren peningkatan ekspor kargo LPG dan LNG di Timur Tengah hingga tahun 2030 juga akan akan banyak memberi peluang dan kesempatan baru bagi PIS untuk ekspansi bisnis, sejalan dengan rencana implementasi green shipping yang juga dicanangkan oleh pemerintah Indonesia.

Hal ini ditunjang dengan pertimbangan lokasi secara geografis yang menyebabkan adanya perbedaan waktu “Business Shipping Open” yang lebih sedikit untuk PIS ME sehingga dapat mengcover wilayah Middle East itu sendiri, Africa, Eropa, dan Amerika, yang tentu akan banyak memberi keuntungan bagi PIS itu sendiri. (RI)