JAKARTA – Dwi Soetjipto, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) yang baru dilantik menargetkan menyelesaikan rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) Blok Masela dan Indonesia Deepwater Development (IDD) dalam tiga bulan pertama masa kerjanya di SKK Migas. Masela dan IDD merupakan dua dari 11 program prioritas untuk segera diselesaikan mantan direktur utama PT Pertamina (Persero) itu.

“Dalam tiga bulan pertama ada beberapa pending matters yang kita selesaikan di rencana kerja 2019. PoD yang pending harus kita selesaikan,” kata Dwi usai pelantikan menjadi Kepala SKK Migas di Kementerian ESDM, Senin (3/11).

Dwi Soetjipto (Foto. Tatan Agus RST)

Menurut Dwi, Blok Masela merupakan salah satu blok gas terbesar di Indonesia, sehingga sangat penting untuk bisa segera dapat diselesaikan rencana pengembangannya. Apalagi Masela juga dijadikan sebagai andalan penambahan produksi gas.

“Kalau awal-nya 2027 on stream, menurut informasi digeser lebih maju lebih cepat 1-2 tahun on stream,” ungkap dia.

Proyek selanjutnya yaitu IDD yang sudah masuk tahap revisi PoD. Proyek Masela merupakan salah satu proyek prestisius yang diusung pemerintah bekerja sama dengan kontraktor pengelola, PT Chevron Pacific Indonesia. “Itu bagian dari pending matters yang harus diselesaikan segera,” kata Dwi.

Selain itu, ‎Dwi mengaku sudah mendapat pesan dari Amien Sunaryadi, mantan Kepala SKK dan Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk meningkatkan investasi pada sektor hulu migas, sebab akan berdampak pada produksi migas pada masa berikutnya.

“Tadi Pak Amien juga sampaikan dalam pesan-pesanya. Dan pesan pak menteri tadi, bahwa untuk meningkatkan produksi harus ada investasi, tentu saja investasi 2018 akan berdampak 2019,” ungkap dia.

Efisiensi dalam pengelolaan migas tanah air juga masih menjadi fokus utama, selain terus mendorong peningkatan investasi serta governance dengan KKKS

“Yang disampaikan pak menteri, governance yang harus dilanjutkan. Efisiensi sudah rolling kita lanjutkan, investasi untuk eksplorasi,” kata Dwi.

Pertamina

Dwi menegaskan posisinya sebagai mantan direktur utama Pertamina tidak serta merta akan menjadikan perusahaan migas plat merah itu mendapatkan keistimewaan.

Dia menyatakan akan berlaku secara profesional terhadap Pertamina dan semua pelaku migas akan diperlakukan sama. “Sesuatu kalau dimanjakan pasti dia tidak akan maju. Untuk bisa maju, enggak boleh dimanjakan, sama dengan anak juga begitu,” kata Dwi.

Dharmawan Syamsu, Direktur Hulu Pertamina, mengapresiasi terpilihnya Dwi Soejipto sebagai Kepala SKK Migas. “Pada dasarnya kami selalu bekerja sama sebaik-baiknya dengan SKK Migas, BPH Migas, dan Kementerian ESDM. Target kami kan  menjaga produksi sebaik-baiknya,” tandas Dharmawan.(RI)